"Dhuwur atine Mas Budi, kok sok pamer." (Mas Budi sombong sekali, ya, suka pamer.)
Baca Juga: Arti Ngingsor dalam Bahasa Jawa yang Viral Karena Jake ENHYPEN
5. Empuk rembuge
Tembung entar "empuk rembuge" berarti "enak didengarkan". Makna ini tidak sama dengan makna kata "empuk" yang berarti "lunak".
Bicara yang lembut biasanya dikaitkan dengan kenyamanan.
Oleh karena itu, tembung entar "empuk rembuge" digunakan untuk mengungkapkan pembicaraan yang enak didengarkan.
Contoh penggunaan:
"Empuk rembuge Mas Budi, enak diajak ngobrol." (Bicara Mas Budi enak didengarkan, enak diajak ngobrol.)
6. Gadho ati
Tembung entar "gadho ati" berarti "membuat susah hati".
Makna ini tidak sama dengan makna kata "gadho" yang berarti "kerbau".
Kerbau biasanya dikaitkan dengan hewan yang suka merusak.
Oleh karena itu, tembung entar "gadho ati" digunakan untuk mengungkapkan perbuatan yang membuat susah hati.
Contoh penggunaan:
"Gadho ati Mas Budi, kok bikin susah hati?" (Mas Budi membuat susah hati, ya, kok bikin susah hati?)
7. Ilat mati
Tembung entar "ilat mati" berarti "tidak bisa merasakan".
Makna ini tidak sama dengan makna kata "mati" yang berarti "tidak hidup".
Lidah yang mati biasanya dikaitkan dengan ketidakmampuan merasakan.
Oleh karena itu, tembung entar "ilat mati" digunakan untuk mengungkapkan ketidakmampuan merasakan.
Contoh penggunaan:
"Ilat mati Mas Budi, kok nggak bisa ngerasain?" (Mas Budi tidak bisa merasakan, ya, kok nggak bisa ngerasain?)
Demikianlah 7 contoh tembung entar dalam bahasa Jawa beserta terjemahannya. Tembung entar merupakan salah satu kekayaan bahasa Jawa yang perlu dilestarikan.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.