7 Contoh Tembung Entar dalam Bahasa Jawa Beserta Terjemahannya

18 Januari 2024 10:09 WIB
ilustrasi 7 Contoh Tembung Entar dalam Bahasa Jawa Beserta Terjemahannya
ilustrasi 7 Contoh Tembung Entar dalam Bahasa Jawa Beserta Terjemahannya ( canva by webphotographeer from Getty Images Signature)

Sonora.ID- Berikut ini adalah ulasan tentang 7 Contoh Tembung Entar dalam Bahasa Jawa Beserta Terjemahannya.

Tembung entar adalah salah satu jenis basa rinengga dalam bahasa Jawa. Tembung entar berarti kata yang dipinjamkan maknanya.

Makna tembung entar tidak sama dengan makna kata dasarnya.

Tembung entar biasanya digunakan untuk menyampaikan sesuatu secara tidak langsung atau menyindir secara halus.

Baca Juga: 5 Contoh Teks Sesorah Bahasa Jawa Singkat Berbagai Tema

Berikut adalah 7 contoh tembung entar dalam bahasa Jawa beserta terjemahannya:

1. Abang kupinge

Tembung entar "abang kupinge" berarti "marah sekali". Makna ini tidak sama dengan makna kata "abang" yang berarti "merah".

Kuping yang merah biasanya dikaitkan dengan kemarahan. Oleh karena itu, tembung entar "abang kupinge" digunakan untuk mengungkapkan kemarahan yang sangat besar.

Contoh penggunaan:

"Abang kupinge Mas Budi, kok dimarahi Pak Guru?" (Mas Budi marah sekali, ya, karena dimarahi Pak Guru?)

Baca Juga: 7 Contoh Geguritan Bahasa Jawa Tema Lingkungan, Singkat dan Menarik

2. Bau tengen

Tembung entar "bau tengen" berarti "orang kepercayaan".

Makna ini tidak sama dengan makna kata "bau" yang berarti "berbau".

Kaki kanan biasanya dikaitkan dengan kepercayaan.

Oleh karena itu, tembung entar "bau tengen" digunakan untuk mengungkapkan orang yang dipercayai atau dipercaya.

Contoh penggunaan:

"Mas Budi kuwi bau tengenku." (Mas Budi itu orang kepercayaanku.)

Baca Juga: Contoh Kalimat Ngoko Lugu dalam Bahasa Jawa Beserta Terjemahannya

3. Cilik atine

Tembung entar "cilik atine" berarti "khawatir/takut".

Makna ini tidak sama dengan makna kata "cilik" yang berarti "kecil".

Hati yang kecil biasanya dikaitkan dengan kekhawatiran atau ketakutan.

Oleh karena itu, tembung entar "cilik atine" digunakan untuk mengungkapkan kekhawatiran atau ketakutan.

Contoh penggunaan:

"Cilik atine aku, kok ditinggal pergi." (Aku khawatir, ya, ditinggal pergi.)

Baca Juga: Contoh Kalimat Ngoko Alus dalam Bahasa Jawa Beserta Terjemahannya

4. Dhuwur atine

Tembung entar "dhuwur atine" berarti "sombong".

Makna ini tidak sama dengan makna kata "dhuwur" yang berarti "tinggi".

Hati yang tinggi biasanya dikaitkan dengan kesombongan.

Oleh karena itu, tembung entar "dhuwur atine" digunakan untuk mengungkapkan kesombongan.

Contoh penggunaan:

"Dhuwur atine Mas Budi, kok sok pamer." (Mas Budi sombong sekali, ya, suka pamer.)

Baca Juga: Arti Ngingsor dalam Bahasa Jawa yang Viral Karena Jake ENHYPEN

5. Empuk rembuge

Tembung entar "empuk rembuge" berarti "enak didengarkan". Makna ini tidak sama dengan makna kata "empuk" yang berarti "lunak".

Bicara yang lembut biasanya dikaitkan dengan kenyamanan.

Oleh karena itu, tembung entar "empuk rembuge" digunakan untuk mengungkapkan pembicaraan yang enak didengarkan.

Contoh penggunaan:

"Empuk rembuge Mas Budi, enak diajak ngobrol." (Bicara Mas Budi enak didengarkan, enak diajak ngobrol.)

6. Gadho ati

Tembung entar "gadho ati" berarti "membuat susah hati".

Makna ini tidak sama dengan makna kata "gadho" yang berarti "kerbau".

Kerbau biasanya dikaitkan dengan hewan yang suka merusak.

Oleh karena itu, tembung entar "gadho ati" digunakan untuk mengungkapkan perbuatan yang membuat susah hati.

Contoh penggunaan:

"Gadho ati Mas Budi, kok bikin susah hati?" (Mas Budi membuat susah hati, ya, kok bikin susah hati?)

7. Ilat mati

Tembung entar "ilat mati" berarti "tidak bisa merasakan".

Makna ini tidak sama dengan makna kata "mati" yang berarti "tidak hidup".

Lidah yang mati biasanya dikaitkan dengan ketidakmampuan merasakan.

Oleh karena itu, tembung entar "ilat mati" digunakan untuk mengungkapkan ketidakmampuan merasakan.

Contoh penggunaan:

"Ilat mati Mas Budi, kok nggak bisa ngerasain?" (Mas Budi tidak bisa merasakan, ya, kok nggak bisa ngerasain?)

Demikianlah 7 contoh tembung entar dalam bahasa Jawa beserta terjemahannya. Tembung entar merupakan salah satu kekayaan bahasa Jawa yang perlu dilestarikan.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm