Ia menerangkan, bangunan tersebut merupakan bangunan kelas tingkat 2. Dimana Sekitar 1 tahun yang lalu telah meminta permohonan untuk dilakukan pembongkaran.
“Sekitar 2 bulan ini kita lakukan pembongkaran, makanya sekolah sudah kita terapkan double shift juga,” ujarnya.
Maka, dia pun berharap, proses penyelesaian bangunan segera diselesaikan agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan lagi.
Baca Juga: Sukses di 2023, BKKBN Kalsel dan Kalteng Lanjutkan Pelayanan KB di Wilayah Perbatasan
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin Nuryadi mengakui, bahwa bangunan tersebut merupakan bangunan yang lama tidak terpakai dan dalam masa pembongkaran.
“Ada musibah runtuh salah satu penyangga di bangunan di SMPN 6 ini. Dan korbannya itu informasinya yakni yang jaga malam,” ungkap Nuryadi, kepada Smart FM Banjarmasin.
Musibah itu pun kata dia menjadi membiarkan jajarannya, karena bangunan tersebut sebenarnya sudah masuk masa pembongkaran dan pengerjaan.
“Kami juga telah menyerahkan uang santunan dari pihak sekolah dan Disdik yang diterima langsung oleh kakak korban, Sabtu (20/1) pagi,” jelasnya.
Kedepannya Nuryadi meminta pihak sekolah untuk segera memasang pagar pembatas di lokasi bangunan yang sedang dibongkar.
“Supaya anak-anak kita nanti tidak bermain kesana dan kita tidak merasa khawatir. Apalagi nanti pasti mereka ingin tahu,” tuturnya.
Ia memastikan, meski ada kejadian ini, proses belajar mengajar di SMPN 6 Banjarmasin tetap berjalan seperti biasanya.