Banjarmasin, Sonora.ID - Nasib malang menimpa Mulyadi, seorang penjaga SMPN 6 Banjarmasin.
Ia menjadi korban meninggal dunia setelah bangunan sekolah yang sedang dalam tahap pembongkaran untuk proses renovasi itu ambruk dan menjebaknya.
Agus, salah seorang pegawai tata usaha SMPN 6 Banjarmasin mengungkapkan, bangunan kelas tersebut sebelumnya memang sedang dilakukan pembongkaran.
Diceritakannya, pada awal kejadian, dirinya berada di kantor tata usaha. Setelah itu mendapat laporan dari para pekerja bahwa ada orang yang terjebak di biara.
Baca Juga: Dana Transfer Pusat Pemko Banjarmasin 2024 Turun! Ini Penyebabnya
"Awal kejadian sekitar jam 6 sore, ada yang minta tolong bahwa ada yang terjepit di pendingin bangunan. Makanya tadi langsung minta tolong," ungkapnya, Jumat (19/1) petang.
Saat bangunan ambruk, katanya, warga sekitar dibantu satpam sekolah juga berusaha menyelamatkan. Namun karena beton yang ambruk cukup besar membuatnya tidak bisa berbuat banyak.
“Nama beliau Mulyadi, umur kira-kira sekitar 35 sampai 40 tahun. Dia jaga malam juga disini sambil bekerja,” sambungnya.
Sementara itu, Kepala SMPN 6 Banjarmasin, Aminsyah membenarkan, bahwa korban merupakan penjaga malam di sekolah yang berada di Gg. Sempati No.6, RW.14, Melayu, Kec. Banjarmasin Tengah itu.
“Tentunya ini musibah bagi keluarga besar SMPN 6 Banjarmasin. Memang bangunan ini masih dalam tahap pembongkaran Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin,” ujarnya.
Ia menerangkan, bangunan tersebut merupakan bangunan kelas tingkat 2. Dimana Sekitar 1 tahun yang lalu telah meminta permohonan untuk dilakukan pembongkaran.
“Sekitar 2 bulan ini kita lakukan pembongkaran, makanya sekolah sudah kita terapkan double shift juga,” ujarnya.
Maka, dia pun berharap, proses penyelesaian bangunan segera diselesaikan agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan lagi.
Baca Juga: Sukses di 2023, BKKBN Kalsel dan Kalteng Lanjutkan Pelayanan KB di Wilayah Perbatasan
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin Nuryadi mengakui, bahwa bangunan tersebut merupakan bangunan yang lama tidak terpakai dan dalam masa pembongkaran.
“Ada musibah runtuh salah satu penyangga di bangunan di SMPN 6 ini. Dan korbannya itu informasinya yakni yang jaga malam,” ungkap Nuryadi, kepada Smart FM Banjarmasin.
Musibah itu pun kata dia menjadi membiarkan jajarannya, karena bangunan tersebut sebenarnya sudah masuk masa pembongkaran dan pengerjaan.
“Kami juga telah menyerahkan uang santunan dari pihak sekolah dan Disdik yang diterima langsung oleh kakak korban, Sabtu (20/1) pagi,” jelasnya.
Kedepannya Nuryadi meminta pihak sekolah untuk segera memasang pagar pembatas di lokasi bangunan yang sedang dibongkar.
“Supaya anak-anak kita nanti tidak bermain kesana dan kita tidak merasa khawatir. Apalagi nanti pasti mereka ingin tahu,” tuturnya.
Ia memastikan, meski ada kejadian ini, proses belajar mengajar di SMPN 6 Banjarmasin tetap berjalan seperti biasanya.