Sejarah Tobat Ekologis
Kendati dipopulerkan oleh Paus Fransiskus, dikutip dari laman Laudato si' Movement, istilah tobat ekologis pertama kali diperkenalkan dalam lingkup Gereja Katolik oleh St. Yohanes Paulus II pada 17 Januari 2001.
St. Yohanes Paulus II menyoroti fakta bahwa manusia, sebagai makhluk ciptaan Tuhan, diberi tanggung jawab untuk mengelola dan merawat bumi sesuai dengan "gambar Tuhan" yang diberikan kepada mereka.
Namun, ia menekankan bahwa tanggung jawab ini bukanlah sesuatu yang absolut, melainkan sebagai bentuk pelayanan.
Dalam pemikirannya, St. Yohanes Paulus II mencatat bagaimana manusia telah mengecewakan harapan Tuhan dengan merusak lingkungan, termasuk penghancuran dataran dan lembah, pencemaran air dan udara, serta kerusakan habitat bumi.
Baca Juga: Begini Penilaian Pengamat Politik Soal Debat Kedua Cawapres Pemilu 2024
Oleh karena itu, ia mengajukan konsep tobat ekologis sebagai upaya untuk membuat umat manusia lebih sadar terhadap dampak buruk yang telah mereka timbulkan selama beberapa dekade terakhir.
Paus Fransiskus, dalam ensiklik Laudato Si', melanjutkan dan memperkuat konsep tersebut, menyebut krisis ekologi saat ini sebagai "seruan untuk melakukan pertobatan mendalam."
Paus Fransiskus menegaskan bahwa setiap orang membutuhkan "pertobatan ekologis," di mana hubungan dengan Yesus Kristus mencerminkan dalam cara mereka berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
Tujuannya adalah untuk mengembalikan keseimbangan hubungan antara manusia, Tuhan, dan dunia, serta hidup sesuai dengan prinsip-prinsip tersebut.
Demikian tadi penjelasan tentang apa itu tobat ekologis dan sejarahnya. Semoga bermanfaat!