“Kalau memang ada anggarannya. Sebenarnya untuk jangka pendek biayanya sekitar Rp25 juta. Tapi kalau konsultan lebih Rp100 juta sampai dibikin kolam,” ungkapnya.
Lebih jauh lagi, Ia mengaku prihatin dengan kondisi patung bekantan sekarang. Karena sedari awal, keberadaan patung bekantan menjadi tujuan wisatawan.
“Setiap orang datang ingin berswafoto. Tapi ternyata airnya tidak keluar. Makanya sejak saya masuk di Disbudporapar, patung bekantan harus jadi prioritas,” tekannya.
Bahkan, Ia berjanji, akan membuat penampilan patung hewan bernama latin Narsalis Larvatus itu bakal lebih bagus.
“Kita akan mencoba ganti buah yang ada karena sepintas terlihat seperti langsat. Bukan rambai padi. Termasuk juga kita melakukan pengecatan ulang,” tuntasnya.
Baca Juga: Mudah Bertransaksi, Pengguna QRIS di Kalsel Meningkat Signifikan