Banjarmasin, Sonora.ID - Selama tahun 2023, inflasi kota Banjarmasin sebesar 2,28 persen. Angka itu dibawah angka inflasi nasional yang mencapai 2,61 persen selama tahun 2023.
“Sebelumnya sempat ada kekhawatiran inflasi kita tinggi,” ucap Ikhsan Budiman, Sekretaris Daerah Banjarmasin, saat ditemui Smart FM Banjarmasin, di Bali Kota, Rabu (24/1).
Namun ternyata, inflasi kota Banjarmasin dibawah angka nasional. Hal ini menurutnya, berkat antisipasi yang dilakukan jajarannya.
“Seperti memastikan pasokan barang dan pengendalian harga bahan pokok. Termasuk inovasi yang dibuat, salah satunya aplikasi Deteksi Dini Kendali Inflasi (Dedikasi) Baima milik Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperdagin),” tambahnya.
Selanjutnya, untuk tahun ini, pihaknya telah Rakor Persiapan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pengendalian Inflasi di Kota Banjarmasin Tahun 2024, Rabu (24/1).
“Tetap sejalan dengan instruksi Presiden dan Kemendagri. Ada 9 poin langkah yang harus dilakukan. Seperti pemantauan harga tetap dilakukan,” jelasnya.
Kemudian, beberapa komoditas yang menjadi pendorong inflasi tentu juga menjadi perhatian. Salah satunya ikan gabus.
“Padahal potensi bagi kita. Tapi malah mendorong inflasi. Itu yang harus lakukan penanganan,” pungkasnya.
Diketahui, pencapaian inflasi Indonesia tahun 2023 terjaga stabil dan terkendali pada rentang target sasaran 3 persen ±1.
Baca Juga: Patung Bekantan “Sakit”, Mulutnya Tak Lagi Menyemburkan Air!
Capaian inflasi tahun 2023 tersebut tercatat sebesar 2,61 persen (yoy) atau menurun dibandingkan realisasi tahun 2022, yakni sebesar 5,51 persen (yoy).
Adapun 9 poin langkah yang harus dilakukan pemerintah daerah dalam mengendalikan inflasi antara lain:
1. Melakukan pemantauan harga dan stok untuk memastikan kebutuhan tersedia.
2. Melaksanakan rapat teknis tim pengendalian inflasi daerah.
3. Menjaga pasokan bahan pokok dan barang penting.
4. Melaksanakan Pencanangan gerakan menanam.
5. Melaksanakan operasi pasar murah bersama dinas terkait.
6. Melaksanakan sidak ke pasar dan distributor agar tidak menahan barang.
7. Berkoordinasi dengan daerah penghasil komoditi untuk memperlancar pasokan.
8. Merealisasikan Belanja Tak Terduga (BTT) untuk dukungan pengendalian inflasi
9. Memberikan bantuan transportasi dari APBD.
Baca Juga: Rp1 Miliar Untuk Bikin Monumen Perdamaian di RTH Kamboja