Asal-usul Carok
Carok secara historis telah dilakukan oleh sebagian masyarakat Madura sejak beberapa abad lalu secara turun-temurun.
Berdasarkan dokumen dari era kolonial yang ditulis oleh dua ahli antropologi Belanda, De Jonge dan TouwenBouswma, mencatat bahwa carok mulai muncul di Madura pada abad ke-19.
Dikutip dari laporan Kompas Regional, asal mula carok terkait dengan kisah seorang mandor kebun tebu di Pasuruan, Jawa Timur, yang dikenal dengan nama Pak Sakera.
Pak Sakera, yang sebenarnya bernama Sudirman dan berdarah Madura, tinggal di Pasuruan.
Baca Juga: 15 Contoh Peribahasa Bahasa Indonesia Berawalan 'M' dan Artinya
Ia menggunakan celurit sebagai simbol perlawanan terhadap penindasan Belanda. Ketika perusahaan Belanda berusaha mendapatkan tanah dengan cara kekerasan, Pak Sakera memberontak dan menjadi buronan pemerintah.
Meskipun akhirnya ditangkap dan dieksekusi, peristiwa ini memicu masyarakat untuk menggunakan celurit dalam perlawanan terhadap penindasan.
Belanda kemudian menggunakan blater untuk menekan pemberontakan, memanfaatkan celurit sebagai senjata.
Meskipun dimulai sebagai simbol perlawanan, celurit kemudian disimbolkan sebagai senjata bagi jagoan dan penjahat oleh Belanda.
Meskipun Belanda telah pergi dari Indonesia, tradisi carok masih diwarisi dan dilestarikan oleh sebagian masyarakat Madura.
Demikian tadi penjelasan terkait apa arti carok dan bagaimana asal-usulnya. Semoga bermanfaat!