Sebab, hal tersebut bertentangan dengan standar kesusilaan. Indonesia terus menjunjung tinggi tradisi Timur yang ketat, yang mewajibkan warganya untuk mengikuti hukum dan berpakaian lebih pantas agar sesuai dengan norma kesopanan.
4. Menumbuhkan Rasa Cinta Bangsa
Arti dari lambang “Aku Cinta Indonesia” adalah bahwa tradisi yang diwariskan dari nenek moyang adalah asli dan dapat memberikan manfaat bagi diri sendiri baik saat ini maupun di masa yang akan datang sehingga dapat berkembang banyak sifat positif manusia.
Oleh karena itu, kita tidak akan membiarkan pengaruh budaya asing dengan cepat menguasai kita dan memberikan dampak negatif terhadap kehidupan kita.
5. Meningkatkan Ketaqwaan dan Iman
Karena tindakan dan sikap berkaitan erat, maka agama menjadi landasan utama pengendalian diri seseorang dalam menghadapi nafsu keinginan yang mungkin menjengkelkan dan membawa seseorang ke ambang rasa malu.
Agama sangat penting bagi kehidupan manusia karena, jika seseorang terjerumus ke dalam sungai kesalahan, agama dapat membantu transformasi positifnya.
Baca Juga: 6 Dampak Kesenjangan Ekonomi yang Terjadi di Era Globalisasi
6. Latihan secukupnya
Selain itu, seseorang harus melakukan pendekatan terhadap budaya lain dengan moderat, yaitu tanpa sepenuhnya mendukung atau menentang globalisasi.
Masyarakat moderat saat ini harus mampu menghindari dampak buruk dari budaya lain sambil terus berusaha melihat sisi positifnya dengan menggunakan strategi untuk berpikir positif terhadap budaya tersebut.
Individu yang moderat harus memiliki kualitas kekuatan, keterbukaan, dan kepercayaan diri.
Agar era globalisasi dapat digunakan untuk menyebarkan budaya ke seluruh dunia di masa depan, setiap individu harus menghormati identitas budayanya sendiri sekaligus menyadari pengaruh budaya luar.
7. Bersiaplah
Kuatnya budaya asing yang ada saat ini menimbulkan banyak kendala, termasuk persaingan yang ketat.
Kita dapat berhasil menavigasi era globalisasi jika kita dapat mengatasi hambatan-hambatan tersebut.
Kita harus mampu mempertahankan diri dengan baik agar bisa membedakan pengaruh budaya luar yang baik dan buruk.
Pengaruh buruk tersebut antara lain sikap materialistis, individualisme, emosi dalam psikologi, gaya hidup bebas dan konsumeris, dan lain-lain yang tidak sejalan dengan agama dan kepribadian bangsa.
8. Latihan Selektivitas
Menjadi lebih cerdas adalah pola pikir penting berikutnya yang harus diterapkan saat berinteraksi dengan budaya yang baru bagi kamu.
Untuk mengatasi kenakalan remaja, kita tidak bisa menerima segala pengaruh yang datang dari luar negeri tanpa melalui prosedur screening terlebih dahulu.
Meskipun diyakini bahwa unsur-unsur budaya asing dapat menjadi inspirasi dan dapat dimasukkan ke dalam budaya kita, unsur-unsur tersebut harus terlebih dahulu dimodifikasi agar sesuai dengan budaya Indonesia.
Baca Juga: 7 Manfaat Globalisasi dan Dampak Buruknya bagi Dunia Bisnis
Ada beberapa strategi untuk menangkal dampak buruk budaya asing, seperti:
Penting untuk mempertimbangkan secara matang bagaimana menyikapi budaya asing karena budaya asing berpotensi memberikan dampak positif terhadap evolusi masyarakat Indonesia dalam banyak hal, termasuk perilaku dan budaya.
Namun kita, masyarakat Indonesia, tidak boleh menganggap enteng masa kebebasan dan keterbukaan ini, karena hal ini dapat menimbulkan dampak buruk yang merugikan budaya kita sendiri.
Menolak budaya asing juga bukan merupakan tindakan yang tepat, namun tetap memerlukan kecerdasan untuk menyaringnya karena jati diri Indonesia harus mendarah daging dan harus mampu menjunjung tinggi prinsip agama.