Banjarmasin, Sonora.ID - Kasus siswa SDN Telaga Biru 7 yang meninggal dunia diduga akibat virus Demam Berdarah Dengue (DBD) disesalkan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarmasin.
Secara pribadi, Kepala Disdik Banjarmasin, Nuryadi mengucapkan belasungkawa yang mendalam atas musibah tersebut.
“Semoga orang tua siswa bisa tabah menghadapi musibah ini,” ucap Nuryadi, saat dikonfirmasi Smart FM Banjarmasin, Senin (05/2).
Ia menyyangkan, peristiwa yang menyerang anak didiknya itu. Dimana nyamuk aedes aegypti itu, berkembang biak saat musim hujan.
“DBD ini istilahnya penyakit tahunan. Tentu sekolah-sekolah apalagi yang muridnya sudah terserang DBD jadi perhatian kita,” tekannya.
Baca Juga: Jangan Panik! Situasi Darurat Area Banjarmasin Hubungi 112
Ia pun juga menekankan pola hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah, agar tidak menjadi sarang jentik nyamuk.
Demikian pula dengan orangtua siswa, agar segera membawa dan memeriksakan anaknya ke fasilitas kesehatan terdekat, jika mengalami demam tinggi.
“Perlu kolaborasi untuk mencegah ini. Antara masyarakat, sekolah dan orang tua,” pintanya.
Ia menyebutkan jika anak-anak memiliki kekuatan tubuh sangat rentan perlu kehati-hatian.S elain itu, di tingkat sekolah juga sudah memberlakukan hidup sehat.
"Disekolah kami juga memberlakukan 3M (Menguras, menimbun, dan membuang). Jangan sampai anak menjadi korban," katanya.
Memang diakuinya, jika korban tinggal di wilayah Rawasari. Daerah tersebut merupakan dataran rendah. Di sana banyak genangan perlu. Sehingga perlu perhatian bersama.
"Kasus DBD ini perlu perhatian lingkungan sekolah dan rumah. Ini perlu perhatian khusus untuk kolaborasi dan kerjasama yang baik masyarakat, sekolah, dan orangtua," pungkasnya.
Diketahui, seorang siswa di SDN Telaga Biru 7, Kecamatan Banjarmasin Barat meninggal dunia, yang diduga kuat akibat terserang virus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Siswa bersangkutan berinisial MR, laki-laki berusia 9 tahun 9 bulan, alamat kecamatan Banjarmasin Barat.