Karanganyar, Sonora.ID - Ratusan warga Desa Kemuning, Ngargoyoso, Karanganyar, mengadakan unjuk rasa di depan kantor Bupati Karanganyar untuk mendesak pemerintah agar segera menghentikan eksploitasi Kebun Teh Kemuning, pada Kamis (7/3/2024).
Warga Kemuning tiba di kantor Setda Karanganyar pada pukul 09.30 WIB menggunakan truk dan bus. Dalam aksi tersebut mereka membawa berbagai poster dan spanduk dengan tulisan seperti "Hentikan Kejahatan Di Kemuning", "Stop Ekploitasi Di Kemuning", dan lainnya.
Aksi unjuk rasa tersebut mendapatkan pengawalan dari jajaran Polres Karanganyar serta Satpol PP Karanganyar.
“Eksploitasi kebun teh terus menerus terjadi secara masif. Bangunan yang berdiri di lahan kebun teh saat ini antara lain berupa bangunan fasilitas wisata, lahan parkir, rest area, resto, jalan wisata, dan bangunan lainnya. Akibat pembukaan lahan tersebut, dampak yang sudah dirasakan oleh warga antara lain berupa banjir, erosi dan sedimentasi, keruhnya air yang dikonsumsi warga, dan menurunnya debit sumber mata air. Jika eksploitasi lahan kebun teh Kemuning tidak segera dihentikan, bukan tidak mungkin akan menyebabkan dampak lingkungan yang lebih besar lagi,” terang Wiryawan, Koordinator Aksi Forum Masyarakat Terdampak Perusakan Kebun Teh Kemuning.
Baca Juga: Gagal Curi Kotak Amal, Pria Ini Curi Sepeda Milik Marbot Masjid
Sebenarnya warga sudah berulang kali menolak pembukaan lahan kebun teh, baik melalui koordinasi maupun mediasi di tingkat desa maupun kecamatan. Namun, pencabutan tanaman teh dan pembangunan masih terus saja berjalan bahkan semakin meluas.
Wiryawan, koordinator aksi, mengungkapkan bahwa kebun teh berperan sebagai daerah sumber air yang dimanfaatkan oleh warga Desa Kemuning dan sekitarnya.
Warga sekitar juga telah merasakan dampak dari alih fungsi kebun teh Kemuning, seperti banjir, longsor, penumpukan endapan di sungai, serta pencemaran air bersih yang mencapai saluran air rumah tangga.
Dalam demonstrasi tersebut, warga juga menyuarakan beberapa tuntutan lain, seperti pembentukan tim untuk mengembalikan dan memulihkan kebun teh, serta penutupan Jalan Margo Lawu yang merupakan jalur utama untuk pembukaan lahan di kebun teh.
Terlebih lagi, pasokan air bersih dari sumbernya juga mulai menurun.
“Kami menuntut perusahaan pengelola perkebunan teh PT RSK memenuhi hak karyawan yang di PHK. Ada 70 orang yang kena PHK belum menerima haknya,” tambahnya.
Baca Juga: Pemuda Asal Grogol Tertangkap Membawa Narkoba Saat Razia Knalpot
Apabila Pemerintah tidak segera menyelesaikan permasalah ini, warga mengancam akan melakukan aksi yang lebih besar lagi. Banyak regulasi yang sudah dilanggar dalam alih fungsi lahan tersebut.
Wiryawan juga mengatakan, sejumlah tuntutan tersebut telah diajukan kepada Penjabat Bupati Karanganyar, Timotius Suryadi, selama pertemuan dengan warga. Pj Bupati tersebut berjanji akan mengirimkan tim teknis untuk melakukan pengecekan langsung di lokasi.
“Hari ini saya akan cek ke lokasi. Tim teknis akan cek langsung untuk melihat dan mengurai masalah di sana,” tuturnya.
Penulis : Kharissa Herawati