Bahtiar Baharuddin Undang Perusahaan dari Jawa Bangun Pabrik Olahan Cabai di Sulsel

12 Maret 2024 17:11 WIB
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin saat meninjau bahan pokok di Pasar Minasamaupa Gowa
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin saat meninjau bahan pokok di Pasar Minasamaupa Gowa ( Dok Humas Gowa)

Gowa, Sonora.ID - Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin tengah bernegosisasi dengan perusahaan dari Jawa agar membuat pabrik olahan cabai di wilayahnya.

Hadirnya pabrik itu nantinya akan menyerap produksi cabai petani yang melimpah. Dengan begitu, harga cabai tidak anjlok. 

"Ini sementara kami pikirkan, lagi bernegosisi dengan satu dua perusahaan cabai di Jawa bagaimana bisa bikin pabrik di sini. Produknya bisa sekali jadi atau setengah jadi. Supaya cabai masyarakat kita juga terserap," ujar Bahtiar usai meninjau harga bahan pokok di Pasar Minasamaupa, Kabupaten Gowa, Selasa (12/3/2024).

Menurutnya, harga cabai harus selalu dijaga agar tetap stabil. Jika terlalu tinggi, cabai akan menjadi penyebab inflasi.

Sebaliknya, jika terlalu rendah, petani tak dapat untung. Terlebih banyak masyarakat Sulsel menjadikan tanam cabai sebagai sumber penghasilan.

"Kalau terlalu rendah, kasian mereka dapat apa. Nanti tidak ada yang mau tanam cabai lagi," ucap Bahtiar.

Ia menyebut, peta tanaman cabai di Sulsel cukup luas. Diantaranya ada di Wajo, Enrekang, Jeneponto, Soppeng, Maros, termasuk Gowa. Itu menjadi peluang bagus untuk dikembangkan menjadi skala bisnis.

"Saya hendak menjadikan cabai bagi daerah lain masalah tapi maslahat buat warga Sulsel. Intinya kami mau ubah senyum karena cabai," pungkasnya.

Sementara, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (TPH Bun) Provinsi Sulawesi Selatan, Imran Jauzy, mengungkapkan, pertemuan dan penjajakan dengan pihak perusahaan terkait telah dilakukan.

Baca Juga: Jalankan Perintah Presiden Jokowi, Pemprov Sulsel Bagikan Benih Cabai ke Kabupaten Kota

Rencananya kerjasama tersebut akan direalisasikan tahun ini, diikuti pembangunan pabrik. Imran mengakui, langkah ini diperlukan untuk menyiasati produksi cabai yang tinggi di Sulsel. 

"Perusahaanya dari Surabaya, dia mau bikin pengolahan cabai di sini. Kalau misalnya produksinya banyak mungkin bisa diolah, seperti cabai kering, bubuk cabai tapi dalam kapasitas lebih besar. Termasuk marketingnya, pasarannya," ujar Imran. 

Ia mengakui, Sulsel sebenarnya sudah memiliki industri pengolahan cabai tapi produksinya tidak masif. Karena itu, kata Imran, adanya pabrik olahan cabai diharapkan akan mensejahterahkan petani nantinya.

"Ketika cabai melimpah pernah sampai 8 ribu, akhirnya kasian petani. Itulah harus diolah, supaya nilai tambahnya bisa untuk petani," ucapnya.

Terkait lokasi pabrik, Imran menyebut hal itu masih akan dibicarakan lebih lanjut.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm