Artinya: Betapa banyak orang yang berpuasa tapi tidak mendapat secuil apapun dari puasanya kecuali hanya lapar dan haus. (Imam al-Ghazali, Bidayatu-l Hidayah, bab Adabu-sh Shiyam).
Hadirin rahimakumullah,
Ramadhan tidak melulu tentang kemuliaan, tapi ada juga ancaman yang ditujukan bagi segelintir orang.
Dikisahkan ketika Nabi menaiki mimbar, pada tangga pertama beliau berucap âmîn.
Pada tangga kedua dan ketiga beliau juga berucap âmîn. Para sahabat akhirnya bertanya, “Wahai Rasulullah, kami mendengar engkau mengucapkan âmîn tiga kali.” Nabi menjelaskan, “Pada tangga pertama tadi, Jibril mendatangiku dan mengatakan,
شَقِيَ عَبْدٌ أَدْرَكَ رَمَضَانَ، فَانْسَلَخَ مِنْهُ وَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ
Artinya: Celaka orang yang menjumpai Ramadhan dan melewatinya tapi dosa-dosanya tidak diampuni.
Maka aku mengucapkan ‘âmîn’. Pada tangga kedua Jibril berkata,
شَقِيَ عَبْدٌ أَدْرَكَ وَالِدَيْهِ أَوْ أَحَدَهُمَا فَلَمْ يُدْخِلَاهُ الْجَنَّةَ
Artinya: Celaka orang yang menjumpai kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya tapi hal itu tidak bisa memasukkannya ke surga.
Maka aku mengucapkan ‘âmîn’. Pada tangga ketiga Jibril berkata,
شَقِيَ عَبْدٌ ذُكِرْتَ عِنْدَهُ وَلَمْ يُصَلِّ عَلَيْكَ
Artinya: Celaka orang yang ketika namamu disebut di dekatnya, tapi ia tidak bershalawat padamu.
Maka aku mengucapkan ‘âmîn’. (Imam al-Bukhari, al-Adabu-l Mufrad, bab Man Dzukira ‘Indahu an-Nabiyyu Falam Yushalli ‘Alaihi).
Doa tersebut disampaikan oleh malaikat terbaik dan diaminkan oleh manusia sekaligus makhluk terbaik. Maka sungguh rugi orang beriman yang dosanya tidak diampuni oleh Allah setelah berlalunya Ramadhan. Nau’udzubillahi min dzalik.
Hadirin rahimakumullah
Berdasarkan keterangan-keterangan tersebut, para Hadirin, marilah kita bersama-sama mengisi Ramadhan dengan penuh kekhusyukan, dan bersama-sama memaksimalkan ibadah di dalamnya.
Semoga kita semua bisa memperoleh ridha Allah swt dari keutamaan bulan Ramadhan, serta semoga dijauhkan dari akhlak tercela yang bisa membatalkan pahala puasa.
Âmîn yâ rabbal ‘âlamîn.
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ والذِّكْرِ الحَكِيْمِ. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ
Khutbah Jumat Puasa tapi Tidak Shalat
Pada kesempatan kali ini ini kita masih dipertemukam tamu yang sangat mulia, yakni bulan suci Ramadhan.
Oleh sebab itu, marilah kita bersama-sama menyambut bulan suci ini dengan ucapan ahlan wa sahlan wa marhaban ya ramadhan, selamat datang Ramadahan 1442 H, bulan yang dimuliakan Allah, bulan yang penuh dengan barokah dan ampunan.
Umat Islam diperintahkan untuk menyambut bulan ini dengan penuh rasa kegembiraan sebagaimana keterangan dalam sebuah hadis Rasulullah SAW :
قَدْ آتَاكُمْ رَمَضَانُ سَيِّدُ الشُّهُوْرِ فَمَرْحَبًا بِهِ وَاَهْلاً جَاءَ شَهْرُ الصِّيَامِ بِبَرَكَاتٍ فَأكْرِمْ بِهِ
Artinya: "Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, penghulu segala bulan. Maka hendaklah engkau mengucapkan selamat datang kepadanya. Telah datang bulan puasa dengan segenap berkah di dalamnya maka hendaklah engkau memuliakannya."
Pada bulan puasa ini terdapat kemuliaan, keberkahaan sebaba pada bulan Ramadhan ini banyak kejadian mulia terjadi.
Diantaranya diturunkannya Al-Qur'an dan waktu yang ditunggu bagi seluruh umat sekalian alam.
Yakni satu malam di bulan ramadhan yang lebih baik dari seribu bulan lantaran pada waktu itu dibuka pintu maghfirah ampunan selebar-lebarnya serta dilipatkan gandakan luar biasa segala amal kebaikan kita.
Betapa mulianya bulan Ramadhan ini sehingga sepantasnya kita berbahagia dalam menyambutnya dan mengisinya dengan penuh ketakwaan kualitas keimanan terbaik dan mengisinya amalan terbaik pula.