Kemampuan mandiri dalam pengadaan vaksin antraks ini, menurut Agus, membuat pencegahan masuknya penyakit tersebut ke Kota Solo menjadi lebih mudah.
Baca Juga: Demi Pemilu 2024 Berintegritas, DKPP Adakan Rakor di 4 Kota
Agus juga menjelaskan tentang pemeriksaan rutin terhadap daging segar yang beredar di Kota Solo.
Pemeriksaan tersebut dilakukan dengan cara melakukan pengujian sampel daging yang masuk ke Kota Solo dan menyediakan mobil laboratorium yang berkeliling dua kali seminggu untuk memeriksa daging sapi atau sapi yang beredar di Kota Solo.
“Pengujian sampel itu dilakukan tiap hari di pasar-pasar yang mendatangkan sapi secara besar-besaran,” ucapnya.
Agus juga mengaku bahwa DKPP Kota Solo juga memiliki program pengawasan dan pembinaan secara insidental. Program pengawasan insidental ini biasanya dilakukan saat dibutuhkan, seperti saat merebaknya kasus penyakit hewan tertentu.
Kasus Antraks ini, awalnya muncul di wilayah Kabupaten Gunungkidul, DIY. Seorang warga dari Kapanewon Gedangsari berinisial Su, diduga terjangkit atau suspek penyakit Antraks.
Baca Juga: Ketua DKPP Luncurkan Buku Dalam Rakorda Penyelenggara Pemilu di Banjarmasin
Penulis : Kharissa Herawati