Sonora.ID – Ada dua gerhana yang terjadi selama Ramadhan 2024.
Pertama adalah Gerhana Bulan Penumbra (GBP) pada 24-25 Maret 2024, lalu Gerhana Matahari Total (GMT) pada 8 April 2024.
Sontak, banyak orang yang tertarik dengan arti gerhana di bulan Ramadhan, apakah kemunculan gerhana ini menjadi pertanda suatu hal?
Nah, artikel ini akan membahas arti gerhana di bulan Ramadhan menurut Islam dan Primbon Jawa.
Gerhana bulan merupakan peristiwa terhalangnya cahaya matahari oleh bumi, sehingga tidak sampai ke bulan.
Baca Juga: Link Resmi Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Ramadhan 2024 Seluruh Indonesia
Pada fenomena gerhana bulan penumbra, nantinya akan terjadi posisi sejajar matahari-bumi-bulan, dengan bulan hanya masuk ke bayangan penumbra bumi.
Fenomena itu membuat bulan lebih redup dari saat purnama biasanya.
Sayangnya, tidak semua wilayah di Indonesia bisa mengamati fenomena gerhana ini.
Dikutip dari laman resmi BMKG, Gerhana Bulan Penumbra yang terjadi hari ini, 25 Maret 2024 dapat diamati di daerah Papua, Papua Barat, dan sebagian Maluku, mulai sekitar pukul 13.50 WIT, kemudian mencapai puncaknya pada 16.12 WIT, dan berakhir pada 18.34 WIT.
Lebih lanjut, mari simak arti gerhana di bulan Ramadhan menurut Islam dan Primbon Jawa.
Arti Gerhana di Bulan Ramadhan Menurut Primbon Jawa
Berdasarkan buku Kitab Primbon Jawa Serbaguna (2021) halaman 139 - 140, Gerhana Bulan atau Gerhana Matahari yang terjadi pada bulan Puasa adalah pertanda baik.
Konon, peristiwa Gerhana Bulan atau Gerhana Matahari tersebut adalah pertanda akan datangnya kebahagiaan.
Namun, meski kebahagiaan datang, orang juga perlu waspada karena penyakit juga datang mengintai.
Alangkah baiknya bila Anda senantiasa menjaga kesehatan dan kebersihan diri serta lingkungan.
Lakukan upaya pencegahan penyakit agar terhindar dari bahaya.
Selain di bulan puas, berikut penjelasan arti gerhana bulan atau gerhana matahari menurut buku Primbon Jawa.
Gerhana Bulan atau Gerhana Matahari yang terjadi pada bulan Sura atau Suro adalah pertanda akan terjadi banyak permasalahan dan banyak orang melalaikan kewajibannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Gerhana Bulan atau Gerhana Matahari yang terjadi pada bulan Sapar adalah pertanda akan melambungnya harga kebutuhan sehari-hari.
Akan datang musim kemarau panjang dan mengakibatkan tanaman akan kekurangan air.
Gerhana Bulan atau Gerhana Matahari yang terjadi pada bulan Rabiul Awal adalah pertanda akan datangnya badai yang mengakibatkan banyak tanaman rusak, orang meninggal, dan mewabahnya penyakit.
Gerhana Bulan atau Gerhana Matahari yang terjadi pada bulan Rabiul Akhir adalah pertanda akan datangnya masa-masa susah dan banyak kejahatan yang merajalela.
Gerhana Bulan atau Gerhana Matahari yang terjadi pada bulan Jumadil Awal adalah pertanda akan banyak permasalahan dalam masyarakat.
Selain itu, kejadian tersebut juga pertanda akan datang hujan disertai petir dan mengakibatkan bencana banjir.
Gerhana Bulan atau Gerhana Matahari yang terjadi pada bulan Jumadil Akhir adalah pertanda masa-masa bahagia dan kemakmuran.
Gerhana Bulan atau Gerhana Matahari yang terjadi pada bulan Rajab adalah pertanda akan terjadi peperangan yang mengakibatkan penderitaan.
Akan datang masa di mana banyak orang jahat. Harga kebutuhan sehari-hari menjadi mahal.
Gerhana Bulan atau Gerhana Matahari yang terjadi pada bulan Ruwah adalah pertanda akan terjadi perselisihan antara pemimpin dengan yang dipimpin.
Gerhana Bulan atau Gerhana Matahari yang terjadi pada bulan Syawal adalah pertanda akan datang masa-masa susah karena banyak penyakit yang bisa menimbulkan kematian.
Pertanda lain, yaitu akan terjadi perselisihan dan saling curiga di antara pejabat tinggi.
Gerhana Bulan atau Gerhana Matahari yang terjadi pada bulan Zulkaidah adalah pertanda akan timbul banyak fitnah dalam masyarakat.
Oleh karena itu, harus hati-hati dalam bertindak dan bertutur kata
Gerhana Bulan atau Gerhana Matahari yang terjadi pada bulan Besar adalah pertanda masa-masa kebahagiaan, sebab harga-harga kebutuhan pokok sehari-hari menjadi murah dan terjangkau semua lapisan masyarakat.
Baca Juga: Hari Ini Ada Fenomena Gerhana Bulan Penumbra, Cek Jadwal dan Wilayahnya!
Arti Gerhana di Bulan Ramadhan Menurut Islam
Banyak juga isu yang kerap mengaitkan arti gerhana di bulan Ramadhan sebagai suatu tanda kedatangan Imam Mahdi yang juga menjadi salah satu tanda kiamat akan muncul.
Dalam video yang diunggah di kanal YouTube Al-Bahjah TV, Buya Yahya menyebutkan bahwa Imam Mahdi merupakan sosok yang diyakini kedatangannya kelak di akhir zaman, terutama oleh kalangan Ahlussunnah wal Jama'ah.
Dirinya kelak akan memimpin salat dengan Nabi Isa AS sebagai salah satu makmumnya.
Perihal kaitan Imam Mahdi dan gerhana matahari, Buya Yahya mengingatkan sebenarnya hal tersebut tak perlu dicari-cari.
Sebab, kelak ia akan muncul sendiri pada waktu yang tepat sesuai dengan yang telah Allah rencanakan.
Sebagai kesimpulan, keliru jika mengatakan bahwa gerhana di bulan Ramadan menjadi pertanda munculnya tanda kiamat kubro Imam Mahdi. Sebab, yang mengetahui pasti waktu kedatangannya hanyalah Allah SWT.
Tugas kita sebagai hamba-Nya hanya mempersiapkan diri dan bekal keimanan sebanyak-banyaknya supaya kita siap apabila Allah telah memunculkan tanda-tanda kiamat besar tersebut.
Terjadinya gerhana matahari menjadi salah satu tanda kekuasaan Allah SWT. Dalam sebuah riwayat dari Al Mughiroh bin Syu'bah, Rasulullah SAW pernah bersabda,
"Matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Kedua gerhana tersebut tidak terjadi karena kematian atau lahirnya seseorang. Jika kalian melihat keduanya, berdoalah pada Allah, lalu salatlah hingga gerhana tersebut hilang (berakhir)." (HR. Bukhari no. 1060 dan Muslim no. 904)
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News