Semboyan selanjutnya, berasal dari kata Ing yang artinya "di", madya berarti "tengah", lalu mangun berarti "membangun" atau "memberikan", dan karsa memiliki arti "kemauan", "semangat", atau "niat".
Jika digabungkan, semboyan ing madya mangun karsa memiliki arti yaitu "di tengah memberi atau membangun semangat, niat, maupun kemauan".
Semboyan ing madya mangun karsa memiliki makna bahwa ketika guru atau pengajar berada di tengah-tengah orang lain maupun muridnya, guru harus bisa membangkitkan atau membangun niat, kemauan, dan semangat dalam diri orang lain di sekitarnya.
Baca Juga: 25 Quotes Ki Hajar Dewantara, Bangkitkan Semangat di Hardiknas 2023
Semboyan ketiga dari Ki Hajar Dewantara, yaitu tut wuri handayani mungkin seringkali kita dengar atau lihat.
Di bagian atas lambang pendidikan nasional, ada tulisan tut wuri handayani yang merupakan semboyan ketiga yang dibuat oleh Ki Hajar Dewantara.
Kata tut wuri dapat diartikan sebagai "di belakang" atau "mengikuti dari belakang" dan handayani yang berarti "memberikan dorongan" atau "semangat".
Sehingga bisa diartikan tut wuri handayani sebagai "di belakang memberikan semangat atau dorongan".
Makna dari semboyan ketiga ini berarti ketika berada di belakang, pengajar atau guru harus bisa memberikan semangat maupun dorongan kepada para muridnya.
Dari tiga semboyan yang dibuat oleh Ki Hajar Dewantara, semuanya masih digunakan sebagai pedoman para guru bahkan salah satunya digunakan untuk semboyan pendidikan di Indonesia.
Itu dia arti semboyan 'Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani' yang diciptakan oleh Ki Hajar Dewantara.