Wonogiri, Sonora.ID — Jelang Lebaran 2024, para pengusaha kopi di Wonogiri menyiapkan stok untuk menyambut para perantau yang mudik.
Selain mete, kopi Wonogiri juga menjadi oleh-oleh favorit yang banyak dicari para perantau untuk dibawa kembali ke perantauan.
Yosep Bagus Adi Santoso, sang pemilik Kedai Kopi Wonogirich, menjelaskan bahwa pada awal Ramadan, kedai miliknya sepi karena banyak orang yang berpuasa. Namun, ia memperkirakan bahwa penjualannya akan meningkat tiga sampai empat hari sebelum Lebaran, saat para perantau mulai kembali ke Wonogiri.
Ia mengungkapkan, bahwa biasanya kopi ditempatnya dipesan untuk oleh-oleh orang wonogiri yang Kembali merantau.
“Cuma kendala kali ini kan Lebaran itu dimulai tiga tahun terakhir berbarengan dengan akhir musim. Panen kopi rata-rata dimulai Mei-Agustus. Jadi Lebaran begini stok kopi tidak banyak,” ucapnya.
Ia juga mengungkapkan, produksi kopi varietas seperti arabika dan liberika memang terbatas dalam jumlahnya. Oleh karena itu, persediaan kedua jenis kopi tersebut biasanya habis sebelum Lebaran.
“Padahal biasanya yang banyak dicari itu ya arabika dan liberika. Jadi kalau mau tambah stok tidak di momen Lebaran tapi sudah jauh-jauh hari, karena di sini kan setelah panen harus menampung sebanyak-banyaknya,” katanya.
Pada Lebaran tahun ini, Yosep meningkatkan jumlah proses pemanggangan biji kopi, sekitar tiga hingga empat kali lipat dari tahun sebelumnya. Jika biasanya ia hanya melakukan roasting sebanyak 5 kg dalam sehari, khusus Lebaran ini, ia akan menggunakan semua stoknya.
“Karena tahun kemarin itu penjualan dalam satu pekan itu bisa setara satu bulan penjualan, nah karena satu tahun terakhir juga naik, Lebaran ini saya ingin menyiapkan stok setara penjualan sebulan ketika hari-hari biasa,” ujarnya. Untuk tahun ini, Yosep menyediakan 100 gram kopi robusta dengan harga Rp120.000.
Baca Juga: BPJS Kesehatan Surakarta Jamin Layanan Kesehatan Selama Libur Lebaran
Sama halnya dengan Yosep, seorang petani dan pemilik industri rumahan Kopi Blego di Wonogiri, Mulyanto, juga persiapkan stok untuk memenuhi permintaan kopi menjelang Lebaran. Kopi Blego memang biasanya menjadi incaran para pemudik sebagai oleh-oleh saat momen arus balik Lebaran.
Mayoritas pembeli kopi Blego, Wonogiri tersebut adalah para perantau yang tinggal di kota besar seperti Jakarta dan Bandung. Mereka biasanya membeli kopi tersebut sebagai buah tangan saat kembali ke perantauan.
“Orang merantau kan biasanya mudik ke kampung halaman, nanti untuk oleh-oleh membeli kopi dari kami karena lebih beda,” ungkapnya.
Meskipun penjualan kopinya laris manis saat Lebaran, Mulyanto tetap tidak menaikkan harga kopinya.
“Kami tidak pernah menaikkan harga, padahal harga bahannya sudah mahal. Tapi kan kami petani masih bisa untung, karena bahan baku kami tanam dan kelola sendiri,” tuturnya.
Penulis: Kharissa Herawati