Pada umumnya dokter dan psikolog akan melakukan pemeriksaan medis kejiwaan pasien melalui berbagai metode.
Tetapi yang paling sering digunakan untuk melakukan tes kesehatan mental dengan wawancara dan observasi baik dengan pasien maupun keluarga pasien.
Berikut ini adalah tahapan pemeriksaan kesehatan mental:
Dalam melakukan tes kesehatan mental pada tahap awal, biasanya dokter akan bertanya tentang riwayat kesehatan mental yang sedang diderita, riwayat kesehatan, gangguan mental di keluarga, serta lingkungan sosialmu saat sehari-hari.
Dokter akan memerhatikan dengan teliti tentang beberapa hal seperti:
Tak hanya kedua tes di atas, biasanya untuk memaksimalkan hasil diagnosis dokter juga membutuhkan tes penunjang lainnya.
Berikut ini adalah beberapa jenis tes kesehatan mental yang bisa dilakukan:
Baca Juga: Memulai Journaling Sebagai Langkah Menjaga Kesehatan Mental
MMPI adalah salah satu tes kesehatan mental yang kerap digunakan untuk menilai kondisi mental dan menentukan diagnosis suatu penyakit kejiwaan, seperti skizofrenia, depresi, dan gangguan kecemasan.
Pada tes ini, seseorang akan diminta menjawab beberapa pertanyaan benar atau salah. Nantinya, hasil tes inilah yang akan menentukan apakah orang tersebut memiliki masalah kesehatan mental tertentu atau tidak.
Tes PHQ-9 ini digunakan untuk mendeteksi depresi sejak dini. Selain itu, PHQ-9 juga digunakan untuk menilai tingkat keparahan depresi seseorang dan memantau respons terhadap pengobatan.
Pada tes ini, seseorang diminta untuk menjawab 9 pertanyaan pendek yang perlu dijawab dengan skala 0 (tidak pernah) hingga 4 (hampir setiap hari).
Contoh pertanyaan yang biasanya terdapat dalam tes ini adalah “Dalam 2 minggu terakhir, seberapa sering kamu merasa murung, sedih, atau putus asa?”
Selanjutnya, BDI merupakan cara tes mental yang digunakan untuk mengukur tingkat keparahan depresi seseorang. Dalam tes ini, terdapat 21 pertanyaan pilihan ganda yang perlu dijawab oleh orang yang menjalani tes.
STEPI adalah tes kesehatan mental yang digunakan untuk mengidentifikasi gejala skizofrenia pada seseorang.
Pada tes ini, orang tersebut diminta untuk menjawab 17 pertanyaan seputar kehidupan sehari-harinya dan kecenderungan terhadap halusinasi maupun delusi.
Tes kesehatan mental satu ini digunakan untuk mendiagnosis gangguan obsesif komplusif atau OCD. Dalam tes ini, dokter akan memberikan 10 pertanyaan yang hasilnya akan digunakan dokter untuk menilai tingkat keparahan serta jenis dari gangguan tersebut.
Itulah informasi seputar cara tes mental yang benar.
Bila kamu menjalani tes mental dan hasilnya mengacu pada masalah kejiwaan tertentu, sebaiknya kamu mengonfirmasi hal tersebut dan memeriksakan diri ke psikolog atau psikiater, agar psikiater dapat memberikan penanganan tertentu bila memang diperlukan.