Eksebisi Meriam Karbit di Pontianak Pererat Silaturahmi Sambut Idul Fitri 1445 H

10 April 2024 13:34 WIB
Pj Gubernur Kalimantan Barat dr. Harisson, M.Kes., menyulut Meriam pada malam lebaran, di tepian Kapuas, Selasa, 9 April 2024 malam.
Pj Gubernur Kalimantan Barat dr. Harisson, M.Kes., menyulut Meriam pada malam lebaran, di tepian Kapuas, Selasa, 9 April 2024 malam. ( Adpim)

Pontianak, Sonora.ID - Tradisi turun-temurun yang selalu dilakukan oleh umat muslim di Pontianak, Kalimantan Barat yaitu meriam karbit kembali dilaksanakan menyambut Idul Fitri 1445 H.

Dentuman suara keras meriam karbit sudah terdengar saling bersahutan di tepian Sungai Kapuas, Selasa malam.

Pada tahun ini tradisi meriam karbit dikemas dengan nama Eksebisi Meriam Karbit yang dipusatkan di Gang Bansir III, Jalan Imam Bonjol. Acara tersebut digelar pada Selasa, 9 April 2024 malam.

Eksebisi Meriam Karbit 2024 dibuka langsung oleh Pj Gubernur Kalimantan Barat, Harisson sekaligus dirinya berkesempatan menyulut langsung Meriam Karbit tersebut.

Harrison mengatakan Eksebisi Meriam Karbit bukan sekedar menampilkan keunikan meriam karbit, tetapi juga tentang melestarikan budaya dan tradisi yang sudah diwariskan secara turun temurun.

"Dibalik suara ledakannya meriam karbit mempunyai nilai sejarah dan budaya yang tinggi, "ujarnya.

Dia mengharapkan agar Eksebisi ini bisa menjadi sarana silaturahmi bagi semua terutama pada malam takbiran yang penuh sukacita.

Dia mengajak masyarakat untuk melestarikan seni meriam karbit dan menjadikan seni meriam karbit sebagai aset berharga bagi Kalimantan Barat. Tak lupa Harisson turut mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri kepada seluruh umat muslim di Kalbar.

"Saya ingin mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri kepada seluruh umat Islam di seluruh Kalimantan Barat. Semoga di hari yabg suci ini Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, " ungkapnya.

Baca Juga: Kapolri: Idul Fitri Jadi Momentum Mempererat Persatuan!

Sementara itu Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian yang juga turut menyulut Meriam menjelaskan makna permainan tradisional meriam karbit dan sedikit sejarahnya di Pontianak, salah satunya permainan tradisional ini sudah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

"Kedua pada zaman dahulu meriam dipakai untuk membangun kota Pontianak, menurut legenda mengusir hantu kuntilanak yang sering mengganggu pembangunan Masjid Jami, " ujar Ani dalam sambutannya.

Dia menambahkan untuk meriam ini sangat berbeda dari meriam di tempat lain, yaitu dibuat dengan bambu sepanjang 4 sampai 7 meter dengan kekuatan bunyi 2 s/d 10 km.

"Semoga permainan meriam karbit ini menjadi agenda tetap di Pontianak, semoga memberi Multiplier Effect di Kota Pontianak, " harapnya.

Pada Eksebisi Meriam Karbit 2024 ini turut dihadiri di antaranya, Forkopimda Provinsi Kalimantan Barat atau yang mewakili, Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat Windy Prihastari, S.STP., M.Si. Forkopimda Kota Pontianak atau yang mewakili dan Penjabat Ketua TP PKK Kota Pontianak.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm