Sragen, Sonora.ID - Warga Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen, Agus Budiharto akan berangkat haji ke-24 kalinya pada musim haji tahun 2024 ini.
Hal itu terjadi lantaran Agus merupakan Ketua Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) Yasin Kecamatan Gemolong.
Awalnya, Agus berangkat ke Tanah Suci pada tahun 1993 dan bertugas sebagai pendamping kloter di Kabupaten Klaten.
Selanjutnya, pada tahun 1997, Agus kembali berangkat haji juga sebagai pendamping kloter bagi calon jemaah haji asal Kabupaten Klaten.
Sejak tahun 2001 hingga sekarang, setiap tahunnya Agus secara konsisten menemani dan mengawal calon jemaah haji dari Kabupaten Sragen.
"Pertama itu jadi petugas kloter 2 kali di Klaten, di Sragen 3 kali jadi petugas haji, setelahnya mengantar jemaah haji sampai sekarang," katanya, Selasa (23/4/2024).
Baca Juga: Masuk Tahap Pemvisaan Jemaah Haji, Kloter 1 Embarkasi Banjarmasin Bakal Berangkat pada 12 Mei 2024
Agus akan mengantar sebanyak 295 calon jemaah haji asal Kabupaten Sragen pada tahun 2024 ini.
Jumlah itu menurun jika dibandingkan dengan tahun 2023, sebanyak 458 jemaah telah diantarnya pada tahun sebelumnya.
Banyaknya jemaah yang ia antar ke Tanah Suci Mekkah, disesuaikan dengan kuota keberangkatan tingkat kabupaten.
Selain itu, menurut Agus, layanan haji dari tahun ke tahun juga semakin baik, terutama dalam bidang konsumsi.
"Kalau pelayanan memang semakin baik, dari sisi konsumsi, misalnya tahun 2023 kemarin, lauknya lebih sesuai dengan selera Indonesia," jelasnya.
"Kemudian transportasi ke masjid juga lebih banyak, ketika bus hampir penuh langsung jalan, tidak sampai berjubel," sambungnya.
Menurutnya, pelaksanaan haji pada tahun 2024 ini tidak mengalami tantangan sebanyak yang dialami pada tahun-tahun sebelumnya.
Baca Juga: Kemudahan Keimigrasian bagi Jemaah Calon Haji Segera Hadir di Solo dan Surabaya
"Sekarang masih lebih enak, kalau tahun kemarin kan ada batasan umur, kemudian tunggakan 3 tahun berangkat semua, kalau sekarang, misalnya kalau mau manasik haji, calon jemaah masih bisa beraktivitas sendiri," terangnya.
Mengingat calon jemaah haji yang akan berangkat didominasi kelompok lanjut usia, menurut Agus mereka berhak mendapatkan perhatian khusus.
Salah satu langkah yang dapat diambil adalah dengan mengatur aktivitas para jemaah haji, agar tidak sampai kelelahan dalam beribadah.
"Misalnya yang usia lanjut tidak boleh berkegiatan seperti yang muda, yang muda-muda salat di masjid, yang sepuh kita adakan salat jamaah di hotel, jadinya mereka bisa salat berjamaah meski bukan di masjid," pungkasnya.
Penulis : Ika Andriani