Maka setelah 1 bulan lamanya ditanamkan rasa takut kepada Allah itu, harusnya rasa takut itu juga bisa kita bawa keluar dari Ramadhan masuk ke bulan Syawal ini.
Kita bawa dan kita jaga sampai kita mati, jangan sampai ketika Ramadhan selesai, selesai pula ketaatan kita, jangan sampai dengan masuknya bulan Syawal kembali pula kepada kemaksiatan dan kemungkaran, kembali melakukan dosa dan kejahatan.
Baca Juga: Contoh Khutbah Jumat tentang Bencana Alam, Penuh dengan Doa dan Peringatan!
Berarti gagal pendidikan Ramadhan yang telah kita tempuh 1 bulan lamanya. Percuma semua amal ibadah yang telah kita lakukan, kalau ternyata tidak membawa perubahan pada diri kita.
Bulan Ramadhan memang musimnya kebaikan, memang waktunya memperbanyak amal ibadah. Tapi bukan berarti kita beribadah, kita taatnya hanya di saat bulan Ramadhan saja.
Ketika Ramadhan masjid dan mushola ramai sholat berjamaah. Namun ketika masuk di bulan Syawal, setelah merayakan hari kemenangan, bergembira, bersuka
cita, lalu apa yg terjadi, masjid dan mushola kembali sepi, yang terlihat hadir sholat berjamaah, orangnya itu-itu saja, 2-4 orang, tak ada bertambah jamaahnya, bahkan yang paling menyedihkan, justru semakin hari semakin berkurang, semakin hilang jamaahnya.
Yang dulu rajin baca qur’an ketika Ramadhan, bahkan sampai khatam sekali dua kali, maka mulai sejak hari Raya idul fitri sampai hari ini, sudahkah kita kembali buka itu Alqur’an? sudah kah kembali kita lanjutkan bacaan qur’an itu?
Maka yang paling penting agar kita tidak termasuk kelompok yang kedua ini, agar kita tidak termasuk kelompok orang-orang yang merugi ini, maka kita selalu istiqomah menjaga ketaqwaan dan ketaatan kepada Allah swt.
Karena Tuhan yang kita sembah di bulan Ramadhan, dia juga Tuhan yg kita sembah di luar Ramadhan.
Orang-orang yangg sebelum Ramadhan, ketika Ramadhan dan setelah Ramadhan mereka sama saja.
Tetap lalai, tetap berbuat dosa, tetap sombong dengan kemungkarannya, tetap larut dalam kemaksiatannya.
Demikian ulasan mengenai khutbah Jumat edisi 26 Maret 2024. Semoga bermanfaat.
Padahal bulan Ramadhan adalah musimnya kebaikan, kesempatan terbaik untuk bertaubat dan memperbanyak amal soleh. Tapi ia biarkan berlalu begitu saja.
Namun meskipun begitu, Allah tetap masih sayang kepada hambaNya. Dalam surat fathir ayat 45 Allah swt menegaskan:
وَلَوْ يُؤَاخِذُ ٱللَّهُ ٱلنَّاسَ بِمَا كَسَبُوا۟ مَا تَرَكَ عَلَىٰ ظَهْرِهَا مِن دَآبَّةٍ
Artinya: “Sekiranya Allah menghukum manusia karena dosa yang telah mereka lakukan, niscaya tidak akan tersisa satupun yg hidup di bumi ini”
Baca Juga: Bacaan Bilal Sholat Jumat dan Tata Caranya
Seandainya Allah mau, dengan sangat mudah seketika bisa Allah timpakan azab kepada orang-orang yang ingkar itu. Dalam sekedip mata bisa Allah hancurkan orang-orang yang sombong itu, dalam sedetik saja bisa Allah matikan semua para pelaku dosa dan maksiat itu.
Namun sifat Arrohman dan Arrohim Nya Allah lebih dulu tercurah untuk hambanya. Allah tangguhkan hukumanNya untuk orang-orang yang berbuat dosa itu, sengaja Allah panjangkan usianya, Allah ulur waktunya, Allah pertemukan dia dengan bulan Ramadhan, Allah sampaikan umurnya di hari raya idul Fitri, dan Allah masih memberinya nikmat hidup sampai di hari yang mulia ini, hari Jum’at, untuk apa?
Allah beri mereka kesempatan untuk bertaubat, dosa-dosanya masih begitu banyak, dan Allah itu sayang pada hambanya, Allah ingin ketika hamba itu menghadapNya dalam keadaan bersih dari segala dosa.
Tapi kebanyakan hamba itulah yang tak sayang pada dirinya sendiri, yang suka menjerumuskan dirinya ke dalam neraka jahannam.
Maka coba merenung sejenak, termasuk kelompok yang manakah kita? kelompok yang pertama orang-orang yang beruntung, kelompok yang kedua orang-orang yang merugi, dan kelompok yang ketiga orang-orang yang celaka.
Berapa lama sudah hidup di dunia ini? berapa kali sudah kita lalui bulan Ramadhan? Apakah Ramadhan yang setiap tahunnya kita temui, kita jalani dan kita lewati membuat diri kita jadi lebih baik? jadi lebih soleh? Jadi lebih takut kepada Allah? atau justru sama saja dari tahun ke tahun, dari Ramadhan yang satu ke Ramadhan yang lainnya? sama saja kualitas iman kita, sama saja kualitas ibadah kita atau bahkan jangan-jangan semakin lebih buruk dari tahun ke tahunnya?
Kalau memang sudah ada perubahan lebih baik, maka Alhamdulillah, berusahalah istiqomah. Tapi kalau masih sama saja atau bahkan lebih buruk, maka segeralah sadar, perbaiki diri dan bertaubat kepada Allah sebelum terlambat, selagi kesempatan itu masih ada.
Baca Juga: Hukum Tidak Shalat Jum'at 3 Kali, Ini Kata Ulama