10 Contoh Budaya Positif Guru Penggerak: Menumbuhkan Sekolah yang Lebih Baik

2 Mei 2024 08:19 WIB
ilustrasi 10 Contoh Budaya Positif Guru Penggerak: Menumbuhkan Sekolah yang Lebih Baik
ilustrasi 10 Contoh Budaya Positif Guru Penggerak: Menumbuhkan Sekolah yang Lebih Baik ( canva View more by RDNE Stock project from Pexels)

Sonora.ID- Berikut ini adalah ulasan tentang 10 Contoh Budaya Positif Guru Penggerak: Menumbuhkan Sekolah yang Lebih Baik.

Guru Penggerak memegang peranan penting dalam membawa perubahan positif ke lingkungan belajar.

Lebih dari sekadar mengajar, mereka menjadi agen transformasi, menanamkan budaya positif yang bermanfaat bagi siswa, staf, dan keseluruhan iklim sekolah.

Budaya positif ini tidak hanya menciptakan suasana yang menyenangkan, tetapi juga mendukung pengembangan karakter dan pencapaian pendidikan yang optimal.

Baca Juga: Contoh Koneksi Antar Materi Modul 1.3 Visi Guru Penggerak yang Lengkap

Berikut 10 contoh budaya positif yang dapat diinisiasi dan digerakkan oleh Guru Penggerak:

  • Kolaborasi Efektif:

Guru Penggerak memelopori kolaborasi antar guru.

Ini bisa dilakukan melalui forum diskusi rutin, lesson study [studi bersama rencana pembelajaran], atau saling mengamati proses pembelajaran di kelas masing-masing.

Dengan berbagi pengetahuan dan praktik terbaik, para guru dapat saling belajar dan meningkatkan kualitas pembelajaran secara keseluruhan.

Baca Juga: Contoh Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.3 Visi Guru Penggerak

  • Pembelajaran Berpusat pada Siswa:

Guru Penggerak mengutamakan kebutuhan dan gaya belajar individual siswa.

Mereka menerapkan metode pembelajaran aktif dan inovatif yang mendorong siswa untuk berpikir kritis, memecahkan masalah, dan berpartisipasi aktif dalam kelas.

Budaya ini menumbuhkan rasa kepemilikan siswa terhadap pembelajaran mereka.

Baca Juga: Makmur Marbun Audensi Bersama Komunitas Guru Penggerak

  • Apresiasi dan Pengakuan:

Guru Penggerak menciptakan lingkungan yang menghargai upaya dan pencapaian siswa.

Mereka memberikan apresiasi secara verbal maupun nonverbal, misalnya melalui pujian, penghargaan, atau pameran hasil karya siswa.

Pengakuan ini memotivasi siswa untuk terus belajar dan berkembang.

Baca Juga: Harapan dan Kekhawatiran Calon Guru Penggerak: Transformasi Pendidikan

  • Disiplin Positif:

Guru Penggerak menerapkan pendekatan disiplin positif yang berfokus pada membangun motivasi intrinsik siswa.

Mereka menetapkan ekspektasi yang jelas, mengajarkan keterampilan sosial dan emosional, serta memberikan konsekuensi yang logis dan adil.

Budaya ini membantu siswa memahami tanggung jawab mereka dan membuat pilihan yang tepat.

Baca Juga: 7 Upaya Efektif yang Dilakukan Guru Penggerak untuk Mencapai Tujuan Pembelajaran

  • Belajar Sepanjang Hayat:

Guru Penggerak menjadi teladan bagi siswa dengan menunjukkan semangat belajar sepanjang hayat.

Mereka secara aktif mengikuti pelatihan pengembangan profesional, membaca literatur terbaru di bidang pendidikan, dan mau mencoba pendekatan pembelajaran yang inovatif.

Sikap ini memotivasi siswa untuk terus belajar dan haus akan ilmu pengetahuan.

  • Hubungan yang Positif Siswa-Guru:

Guru Penggerak membangun hubungan yang saling menghormati dan percaya dengan siswa mereka.

Mereka bersedia meluangkan waktu untuk mengenal siswa secara personal, mendengarkan mereka dengan penuh perhatian, dan memberikan dukungan yang dibutuhkan.

Budaya ini menciptakan suasana kelas yang aman, nyaman, dan kondusif untuk belajar.

  • Kebersamaan Sekolah:

Guru Penggerak mengupayakan terjalinnya kebersamaan antara siswa, guru, staf, dan orang tua.

Mereka mengadakan kegiatan-kegiatan yang melibatkan seluruh warga sekolah, seperti kerja bakti, pentas seni, atau kegiatan olahraga bersama.

Budaya kebersamaan ini menumbuhkan rasa gotong royong, saling menghargai perbedaan, dan memperkuat rasa memiliki terhadap sekolah.

  • Lingkungan Belajar yang Inklusif:

Guru Penggerak berkomitmen untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, menghargai keberagaman siswa termasuk latar belakang budaya, sosial ekonomi, serta gaya belajar yang berbeda.

Mereka menerapkan pembelajaran yang berdiferensiasi dan memberikan akomodasi yang sesuai kebutuhan setiap siswa.

  • Pemanfaatan Teknologi untuk Pembelajaran:

Guru Penggerak melek teknologi dan mampu memanfaatkan perangkat teknologi untuk menunjang proses pembelajaran.

Mereka menggunakan aplikasi pembelajaran interaktif, media visual yang menarik, dan platform kolaborasi online untuk meningkatkan efektivitas dan keterlibatan siswa.

  • Refleksi dan Evaluasi Berkelanjutan:

Guru Penggerak mengedepankan budaya refleksi dan evaluasi berkelanjutan.

Mereka secara rutin merefleksikan praktik pengajaran mereka, menganalisis data hasil belajar siswa, dan mencari cara untuk terus memperbaiki kualitas pembelajaran.

Budaya ini membantu Guru Penggerak untuk terus berkembang dan meningkatkan dampak positif mereka terhadap siswa.

Dengan menanamkan dan menggerakkan budaya positif ini, Guru Penggerak dapat menciptakan sekolah yang lebih baik, yang tidak hanya mengutamakan pencapaian akademis, tetapi juga pengembangan karakter dan kesiapan siswa

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm