"Semuanya ditumbuk di atas cobek sebelum dicampur dengan bekicot," ujarnya.
Untuk pelanggan yang ingin mencicipi, harus sabar menunggu beberapa menit.
"Paling lama ya nunggu 30 menit, karena kami menyajikan masih dalam keadaan segar," jelasnya.
Bagi yang penasaran dan ingin mencoba tongseng bekicot, dapat langsung datang ke Jaten, Karanganyar. Namun, lokasi tempat makan ini tersembunyi dan belum dilengkapi dengan penanda atau plakat nama di depannya.
2. Sate Landak
Kuliner ekstrem selanjutnya yang juga popular di Karanganyar adalah Sate Landak. Meskipun tidak biasa, makanan ini sudah ada sejak 24 tahun yang lalu. Selain itu, warung yang terletak di Km 2 Jalan Raya Tawangmangu-Matesih, Desa Nglebak, Kecamatan Tawangmangu, atau yang dikenal dengan Rumah Makan (RM) Gunung Mas ini telah menjual sate landak sejak tahun 1998.
Sukatno (78), sang pemilik, sebelumnya pernah mendapat penghargaan dari MURI sebagai inisiator dan pemilik restoran daging landak pertama di Indonesia pada tahun 2006. Mengenai harganya, sate ini terjangkau dengan rentang harga sekitar Rp 30 ribu hingga Rp 40 ribu per porsi.
"Ramainya itu Sabtu dan Minggu. Bisa potong hingga 2-3 ekor. 1 kilogram daging landak bisa menjadi 25 porsi," terangnya.
Untuk bahan bakunya sendiri, Sukatno memperoleh dari setoran berbagai daerah. Selain mengandalkan setoran tersebut, ia juga mengembangbiakkan landak di dekat rumahnya.
3. Rica-rica biawak dan Tupai
Selain menu landak, RM Gunung Mas juga menawarkan beberapa menu lain yang unik, seperti olahan biawak dan tupai. Para pengunjung dapat memesan hidangan sesuai selera mereka, seperti sate, tongseng, atau rica-rica.
Kelezatan hidangan di restoran ini telah terbukti menggugah selera. Tidak heran jika tempat makan ini sering menjadi favorit bagi para penggemar kuliner yang mencari hidangan unik. RM Gunung Mas ini buka setiap hari dari jam 07.00 hingga 17.30 WIB.
Penulis: Kharissa Herawati