Ditemui usai pembukaan acara, Ketua POPTI pusat Ruswandi memaparkan data yang diterima sampai dengan tahun 2023 itu tercatat terdapat 13106 pengidap Talasemia Mayor dan dari tahun ke tahun terus bertambah.
Sementara jumlah penyandang baru talasemia dari tahun 2022 ke tahun 2023 mengalami kenaikan sebesar 7 - 10%.
Ruswandi menerangkan bahwa untuk mencegah talasemia tidak ada jalan lain selain melalui proaes skrining dan kita tidak bisa melihat pembawa sifat secara kasat mata.
"Dia harus melalui proses laboratorium atau untuk dicek datanya apakah dia pembawa sifat atau bukan, karena pembawa sifat itu sehat walafiat tidak kekurangan apa - apa hanya sejak lahir dia sdh membawa, " ucapnya.
Dia melanjutkan, skrining harus dikembangkan karena itu kita mencari sekarang pembawa sifat agar mereka tahu pembawa sifat harus melakukan apa?
"Pertama, harus mencari yang normal, nanti dia akan menikah, setelah menikah, dan melahirkan seorang anak, maka anaknya nanti wajib diperiksa, " timpalnya.
Ketua Popti itu mengatakan tahun ini akan mengadakan Skrining di Provinsi Jawa Barat pada bulan juni atau juli.
Baca Juga: Pj Gubernur Kalbar Ajak Jajaran Perbankan Ikut Serta Tekan Angka Stunting di Kalbar