Sonora.ID - Setidaknya terdapat enam sosok yang disebut-sebut sebagai tokoh kebangkitan nasional yang sebaiknya kita ketahui selak masyarakat Indonesia yang cinta tanah air.
Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati pada 20 Mei setiap tahunnya. Tak ditentukan secara asal, tanggal tersebut dipilih berdasarkan tanggal berdirinya organisasi pertama, yakni Budi Utomo pada 20 Mei 1908 lalu.
Organisasi ini dibentuk di Jakarta oleh dr. Soetomo, seorang pelajar dari Shool tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA), sekolah pendidikan kedokteran.
Dikutip dari buku Sejarah oleh Drs. Anwar Kurnia dan Drs. H. Moh. Suryana, tujuan organisasi Budi Utomo adalah untuk mencapaikemajuan dan meningkatkan derajat bangsa melalui pendidikan.
Baca Juga: Link PDF Pidato Sambutan Hari Kebangkitan Nasional 2024 Menkominfo
Tokoh Kebangkitan Nasional
Secara umum, tokoh Kebangkitan Nasional terdiri dari Wahidin Sudirohusodo, Sutomo, HOS Tjokroaminoto, Cipto Mangunkusumo, Douwes Dekker, dan juga Ki Hadjar Dewantara.
1. Wahidin Sudirohusodo
Wahidin Sudirohusodo adalah seorang dokter yang lulus dari sekolah kedokteran dan kemudian menjadi pejabat kesehatan, demikian dilansir dari Kompas.com.
Ia dikenal sebagai tokoh yang pandai dan memiliki semangat pemberontak yang kuat, terlihat saat ia memimpin redaksi surat kabar Retnodhoemilah.
Melalui surat kabar ini, Wahidin mengemukakan gagasan tentang kebangkitan Jawa, meliputi nasionalisme, pendidikan, kesamaan derajat, dan budi pekerti.
Meskipun gagasannya kurang berhasil melalui surat kabar, Wahidin tidak menyerah. Ia berkeliling Jawa untuk menyampaikan gagasannya kepada pejabat pemerintahan yang berpengaruh, meski sering mengalami penolakan.
Akhirnya, ia bertemu dengan Sutomo, dan bersama-sama mereka mendirikan organisasi Budi Utomo pada 20 Mei 1908. Organisasi ini berfokus pada kemajuan pendidikan dan peningkatan martabat masyarakat Jawa.
Baca Juga: 50 Ucapan Hari Buku Nasional 2024, Cocok Jadi Caption di Medsos!
2. Sutomo
Sutomo, seorang murid STOVIA, bertemu dengan Wahidin Sudirohusodo pada akhir tahun 1907 saat sedang menyebarkan pemikiran nasionalisme di Jawa.
Pertemuan tersebut membuat Sutomo tergugah untuk memperjuangkan hak bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan.
Bersama Wahidin, Sutomo mendirikan organisasi Budi Utomo dan terpilih menjadi pemimpin organisasi ini.
Sutomo dikenal sebagai salah satu tokoh utama dalam pergerakan nasionalisme Indonesia.
3. HOS Tjokroaminoto
Tokoh Kebangkitan Nasional selanjutnya ialah HOS Tjokroaminoto adalah seorang pejuang yang berani melawan penjajah Belanda.
Ia sering menyampaikan pidato yang membakar semangat patriotisme dan menulis kritik keras terhadap pemerintah Belanda, sehingga dianggap sebagai ancaman oleh Belanda.
Tjokroaminoto juga menjadi pelopor gerakan serikat buruh di Indonesia dan mencetuskan banyak ide politik. Pada tahun 1911, Haji Samanhudi mendirikan Sarekat Dagang Islam yang kemudian menjadi Sarekat Islam (SI).
Tjokroaminoto diminta bergabung dengan organisasi ini dan awalnya berperan sebagai komisaris sebelum akhirnya dipilih menjadi ketua. Di bawah kepemimpinannya, SI tumbuh menjadi organisasi besar.
Baca Juga: 20 Banner dan Spanduk Hari Kebangkitan Nasional 2024 Keren dan Menarik
4. Cipto Mangunkusumo
Cipto Mangunkusumo adalah salah satu dari tiga pendiri Indische Partij. Ia memulai karirnya sebagai dokter pemerintah Belanda di Demak, namun melihat banyak ketidakadilan yang dilakukan Belanda terhadap rakyat Indonesia.
Oleh karena itu, ia sering mengkritik keras Belanda melalui tulisan-tulisannya di surat kabar seperti Bataviaasch Nieuwsblad dan Locomotief.
Akibat tindakannya, Cipto diberhentikan dari tugasnya sebagai dokter. Ia kemudian bertemu dengan Douwes Dekker dan Ki Hajar Dewantara, dan bersama mereka mendirikan Indische Partij pada tahun 1912.
5. Douwes Dekker
Douwes Dekker adalah seorang tokoh keturunan Indonesia-Belanda yang memiliki semangat nasionalisme.
Ia mendirikan Indische Partij (IP) pada tahun 1912 bersama dengan Ki Hajar Dewantara dan Cipto Mangunkusumo, yang kemudian dikenal sebagai Tiga Serangkai.
Dekker mendukung rakyat pribumi karena melihat penindasan yang dilakukan Belanda.
Indische Partij mendapat sambutan positif dari keturunan Indo, pribumi, dan Tionghoa.
Namun, Belanda menganggap organisasi ini mengganggu keamanan sehingga dibubarkan pada 4 Maret 1913.
6. Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara, atau Soewardi Soerjaningrat, adalah seorang wartawan yang pernah bekerja di beberapa surat kabar seperti Sediotomo, Midden Java, dan De Express Oetoesan Hindia.
Bersama Cipto Mangunkusumo dan Douwes Dekker, ia mendirikan Indische Partij pada tahun 1912.
Ki Hajar Dewantara aktif menuliskan kritik keras terhadap Belanda. Salah satu tulisannya yang terkenal adalah "Als ik een Nederlander was" ("Seandainya Saya Seorang Belanda") dan "Een voor Allen maar Ook Aleen Een" ("Satu untuk Semua, Tapi Semua untuk Satu Juga").
Baca Juga: 40 Caption Hari Kebangkitan Nasional 2024, Cocok di Posting di Medsos
Demikian tadi keenam tokoh Kebangkitan Nasional. Semoga bermanfaat!