Jenis dan Penyebab Empty Sella Syndrome
Empty Sella Syndrome terbagi menjadi dua jenis, yaitu empty sella syndrome primer dan empty sella syndrome sekunder.
1. Empty Sella Syndrome Primer
ESS primer terjadi ketika cacat anatomi kecil di atas kelenjar pituitari memungkinkan cairan tulang belakang mengisi sebagian atau seluruh sella tursika.
Hal ini menyebabkan kelenjar pituitari mendatar di sepanjang dinding bagian dalam sella tursika.
Orang dengan ESS primer mungkin memiliki kadar hormon prolaktin yang tinggi, yang bisa mengganggu fungsi normal testis dan ovarium.
Baca Juga: Kenapa Kentut Bau Busuk? Ini 8 Penyebabnya, Bisa Tandakan Penyakit!
ESS primer lebih sering terjadi pada orang dewasa dan wanita, dan sering dikaitkan dengan obesitas dan tekanan darah tinggi.
Menurut situs Kementrian Kesehatan, ini disebabkan oleh kelainan struktural sella tursika sejak lahir yang menyebabkan cairan otak bocor dan mengisi kantung serta menekan kelenjar pituitari.
2. Empty Sella Syndrome Sekunder
Di sisi lain, ESS sekunder disebabkan oleh kerusakan kelenjar pituitari di dalam rongga setelah cedera, operasi, atau terapi radiasi.
Orang dengan ESS sekunder mungkin mengalami gejala yang mencerminkan hilangnya fungsi hipofisis, seperti berhentinya menstruasi, infertilitas, kelelahan, serta intoleransi terhadap stres dan infeksi.
Beberapa kondisi atau penyakit yang menyebabkan gangguan pada kelenjar pituitari atau sella tursika, seperti:
Baca Juga: Apa Itu Leptospirosis: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya
Itulah tadi penjelasan tentang empty sella syndrome yang diderita Ruben Onsu. Semoga bermanfaat!