Penerangan Agung
Di usia 35 tahun, Siddharta Gautama mendapat Penerangan Agung atau mencapai kesempurnaan dan menjadi Buddha di Bodh Gaya.
Ketika mencapai penerangan agung, tubuh Siddharta Gautama memancarkan enam sinar Buddha dengan warna biru (bhakti), kuning (kebijaksanaan), merah (kasih sayang), putih (suci), jingga (semangat), dan warna campuran.
Setelah mencapai Pencapaian Agung, Buddha Gautama bertualang untuk menyebarkan Dharma (kebenaran) selama 45 tahun lamanya.
Kematian Siddharta Gautama
Siddharta Gautama meninggal dunia pada usia 80 tahun di Kusinara, India. Sebagai bentuk penghormatan terakhir, para pengikutnya diminta untuk sujud kepada Sang Buddha.
Keputusan untuk merayakan Trisuci Waisak sendiri dinyatakan dalam Konferensi Persaudaraan Buddhis Sedunia yang pertama di Sri Lanka pada 1950.
Perayaan ini dilaksanakan pertama kali pada bulan Mei.
Makna waisak bagi umat buddha sangatlah penting.
Makna Waisak bagi Umat Buddha yakni sebagai bentuk refleksi, perhatian, welas asih di mana menjadi momen untuk merenungkan ajaran Buddha dan mengamalkannya.
Waisak mengingatkan umat Buddha untuk senantiasa hidup dalam kebajikan. Artinya, mempraktikkan ajaran Buddha lewat perbuatan baik dan bermurah hati.
Lantas aktivitas apa yang biasanya umat Buddha lakukan pada perayaan Waisak?
Implementasi ajaran Buddha bisa dilakukan lewat kunjungan ke kuil atau tempat ibadah, bersedekah, dan menampilkan simbol agama seperti menerbangkan lentera atau mengibarkan bendera.
Ada pula tradisi melepas burung atau hewan lain sebagai simbol pembebasan.
Dikutip dari Straits Times, Waisak juga bisa dirayakan dengan doa dan persembahan berupa lilin dan bunga, memandikan patung Buddha, mendengarkan ajaran para biksu, dan berbagi makanan vegetarian.
Inti dari perayaan Waisak adalah mendorong perdamaian, keharmonisan, pertumbuhan spiritual, dan penegasan nilai serta ajaran agama Buddha.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: Pengaruh Hindu-Buddha dalam Bidang Pemerintahan di Indonesia