Sonora.ID – Jika kamu pernah naik pesawat, mungkin kamu pernah mendengar istilah turbulensi atau mungkin kamu pernah mengalaminya. Apa arti turbulensi?
Apabila melansir dari KBBI, turbulensi adalah gerak bergolak tidak teratur yang merupakan ciri gerak zat alir.
Sedangkan dalam hal pesawat, turbulensi bisa dikatakan sebagai kondisi di mana kecepatan aliran udara berubah drastis.
Hal ini akan membuat tubuh pesawat akan terguncang, baik itu guncangan ringan maupun guncangan yang kuat.
Melansir Weather, Turbulensi adalah gerakan udara yang tidak teratur yang dihasilkan dari pusaran dan arus vertikal.
Kondisi turbulensi yang cukup parah dapat menyebabkan pesawat di luar kendali untuk sementara atau menyebabkan kerusakan struktural.
Baca Juga: Strategi Jitu dalam Menghadapi Era Turbulensi Ala Tung Desem Waringin
Penyebab turbulensi
Berikut ini adalah beberapa penyebab turbulensi seperti yang dikutip dari laman Weather:
1. Turbulensi Mekanik
Turbulensi Mekanik terjadi karena gesekan antara udara dan tanah, terutama medan yang tidak teratur dan rintangan buatan manusia.
Medan ini dapat menyebabkan pusaran dan menciptakan turbulensi di tingkat yang lebih rendah.
Selain itu, gelombang gunung juga dapat menyebabkan turbulensi.
Gelombang gunung adalah pusaran turbulen yang ditemukan melawan arah angin dari punggung gunung.
Kondisi ini dapat menghasilkan beberapa turbulensi paling parah yang terkait dengan agen mekanis.
2. Turbulensi Termal (Konvektif)
Turbulensi ini dapat terjadi pada hari-hari musim panas yang hangat ketika matahari menyinari permukaan bumi secara tidak merata.
Permukaan tertentu, seperti tanah tandus, daerah berbatu dan berpasir, dipanaskan lebih cepat daripada bidang yang tertutup rumput dan jauh lebih cepat daripada air.
Sehingga, arus konvektif terisolasi bergerak dengan naiknya udara hangat dan turunnya udara yang lebih dingin, yang bertanggung jawab atas kondisi bergelombang saat pesawat terbang masuk dan keluar darinya.
Turbulensi ini meluas akan memanjang dari permukaan hingga puncak awan jika ada awan kumulus atau cumulonimbus yang menjulang tinggi.
Baca Juga: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat hingga Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024 dari BMKG
3. Turbulensi Frontal
Pengangkatan udara hangat oleh permukaan frontal yang miring dan gesekan antara dua massa udara yang berlawanan menghasilkan turbulensi di zona frontal.
Turbulensi ini paling terlihat ketika udara hangat lembab dan tidak stabil dan akan sangat parah jika terjadi badai petir.
4. Geseran Angin
Geseran Angin atau wind shear adalah perubahan arah angin dan/atau kecepatan angin pada jarak horizontal atau vertikal tertentu.
Tingkat turbulensi
Turbulensi dibagi menjadi 4 tingkatan atau level.
Pada level 1, guncangan-guncangan kecil akan terasa di dalam pesawat, barang-barang juga bisa sedikit bergeser.
Pada level 2, guncangan akan lebih terasa, benda yang diletakkan tanpa dijaga bisa bergeser jauh.
Level 3 sudah termasuk turbulensi parah, penumpang bisa terlempar dari kursi jika tidak menggunakan sabuk pengaman.
Sedangkan level 4 adalah level ekstrim yang bisa menyebabkan pilot kehilangan kendali.