Sonora.ID – Setiap tahunnya, Hari Lahir Pancasila diperingati pada tanggal 1 Juni.
Pada peringatan ini, masyarakat Indonesia diajak untuk mengingat kembali asal-usul terbentuknya ideologi Pancasila yang dianut bangsa kita.
Selain itu, Hari Lahir Pancasila juga didedikasikan untuk mengenang, menghormati, sekaligus menghargai perjuangan pendiri bangsa dalam merumuskan dasar negara.
Setiap tahunnya, pemerintah akan merilis tema Hari Lahir Pancasila beserta logo resmi yang berbeda-beda.
Tahun ini, Harlah Pancasila 2024 mengusung tema Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045.
Baca Juga: 20 Contoh Pengamalan Sila ke-3 Pancasila di Sekolah, Siswa Wajib Tahu!
Melalui tema ini, pemerintah mengajak masyarakat untuk terus melahirkan generasi bangsa terbaik dan menjaga persatuan, gotong-royong dan kesetaraan.
Sementara itu, logo Hari Lahir Pancasila 2024 tahun ini berupa "Sandya Taru" yang berarti Pohon Persatuan. Logo tersebut mencerminkan gotong royong dan kesetaraan.
Anda bisa download logo Hari Lahir Pancasila 2024 resmi di sini.
Lahirnya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia yang sekarang ini kita ketahui melalui proses perumusan yang panjang dan banyak tokoh yang terlibat di dalamnya.
Maka sebagai generasi muda yang sudah menikmati kemerdekaan berkat para pendahulu, sudah sepatutnya kita mengetahui sejarah Hari Lahir Pancasila.
Supaya mudah dimengerti, Sonora.ID telah merangkum sejarah Hari Lahir Pancasila singkat, yang diambil dari berbagai sumber.
Sejarah Hari Lahir Pancasila Singkat
Perumusan Pancasila diawali dengan terbentuknya Badan Penyidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau dalam bahasa Jepang bernama Dokuritsu Junbi Cosakai.
BPUPKI dibentuk pada tanggal 1 Maret 1945 dan merupakan tindak lanjut atas janji Jepang untuk memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.
BPUPKI menggelar sidang pertamanya pada tanggal 29 Mei 1945. Dalam sidang tersebut, para anggota BPUPKI membahas terkait dasar-dasar Indonesia merdeka.
Kemudian pada sidang kedua, Soekarno dalam pidatonya yang bertajuk "Lahirnya Pancasila" menyampaikan gagasannya mengenai konsep awal Pancasila menjadi dasar negara Indonesia.
Soekarno awalnya berpidato tanpa judul dan baru mendapat sebutan "Lahirnya Pancasila" oleh mantan Ketua BPUPKI Dr. Radjiman Wedyodiningrat dalam kata pengantar buku yang berisi pidato yang kemudian dibukukan oleh BPUPKI.
Dalam pidato tersebut Soekarno menyampaikan ide dan gagasannya terkait Pancasila.
Panca artinya lima, sedangkan sila artinya prinsip atau aas.
Saat itulah Bung Karno menyebutkan lima dasar untuk negara Indonesia, yakni sila pertama "Kebangsaan", sila kedua "Internasionalisme atau Perikemanusiaan", sila ketiga "Demokrasi", sila keempat "Keadilan sosial", dan sila kelima "Ketuhanan yang Maha Esa".
Mendengar konsep Pancasila, BPUPKI kemudian menyetujui dan merancang Panitia Sembilan untuk menyempurnakan kelima prinsip tersebut.
Panitia Sembilan terdiri dari 9 tokoh yaitu Ir. Soekarno, Moh Hatta, Agus Salim, Moh Yamin, Abikoesno Tjokrosoejoso, Wahid Hasjim, Mr. AA Maramis, Achmad Soebardjo, serta Abdul Kahar Muzakir.
Hasil dari pembahasan yang dilakukan oleh panitia sembilan membentuk sebuah Piagam Jakarta (Jakarta Charter) pada 22 Juni 1945. Hasil pembahasannya sebagai berikut:
Piagam Jakarta bukan merupakan bentuk akhir dari dasar negara Indonesia.
Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18 Agustus 1945 merupakan sidang yang penting dalam sejarah lahirnya Pancasila.
Pada sidang tersebut, sila pertama yang semula berbunyi "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya", diubah menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa".
Dengan adanya perubahan tersebut, isi dari dasar negara Indonesia yaitu Pancasila menjadi:
Pancasila kemudian disahkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 oleh PPKI (Panitia Pelaksana Kemerdekaan Indonesia). Pengesahan ini dilakukan setelah melewati berbagai tahap persidangan.
Tanggal 1 Juni kemudian ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila dalam Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila.
Keppres ini ditandatangani langsung oleh Presiden Joko Widodo pada saat itu.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: Contoh Sikap Positif Terhadap Nilai-nilai Pancasila, dengan Penjelasannya