Tanggapan Pengamat Kebijakan Publik Soal Tapera

31 Mei 2024 11:45 WIB
Dr. MH Thamrin, Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Sriwijaya.
Dr. MH Thamrin, Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Sriwijaya. ( IST)

"Butuh fasilitas likuiditas dari real estate, juga yang bergaji UMR pasti butuh bantuan lainnya. Kebijakan ini harus tertulis implementasinya, bila tidak jelas akan jadi masalah, ada kebingungan pekerja dan potensi koruptif,” ujarnya.

Terkait UKT yang batal naik, Thamrin menilai bahwa ada ketidaksinkronan antara orkestra dalam bidang pendidikan.

Memang undang-undang mengamanatkan agar menganggarkan dana yang besar untuk pendidikan.

Baca Juga: Buka Sriwijaya Expo 2024, Pj Gubernur Sumsel Komitmen Kembalikan Kejayaan Bumi Sriwijaya

Hal tersebut sudah dilakukan, namun dalam prakteknya dana dibagi-bagi lagi.

Mau tidak mau, perguruan tinggi yang berbadan hukum harus mencari kreasi lain, salah satunya lewat UKT.

Seharusnya pemerintah tidak memberikan semua ke Kemendikbud. Pendidikan harus bisa dinikmati oleh semua kalangan. Biaya UKT sebaiknya sebagian harus ditanggung pemerintah, tutupnya.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm