Sonora.ID – Kearifan lokal adalah nilai-nilai luhur yang terkandung pada suatu budaya yang diturunkan secara turun temurun. Primbon adalah salah satu bentuk kearifan lokal.
Menurut UU No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, kearifan lokal adalah nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat untuk melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara lestari.
Kearifan lokal berarti merujuk pada lokalitas dan komunitas tertentu, dalam kehidupan bermasyarakat di suatu tempat atau daerah.
Bentuk kearifan lokal bisa dibedakan menjadi dua jenis, di antaranya adalah:
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Kearifan Lokal? Berikut Pengertiannya
Berwujud nyata (tangible)
Kearifan lokal yang berwujud yaitu bentuk kearifan lokal yang dapat dilihat secara nyata.
Selain berbentuk benda-benda, kearifan lokal ini dapat berupa tekstual seperti kitab tradisional primbon, kalender dan prasi (budaya tulis di atas lembaran daun lontar).
Adapun contoh lain dari bentuk kearifan lokal yang berwujud adalah arsitektur bangunan seperti rumah adat, benda cagar budaya/tradisional seperti batik, keris, pakaian adat, dan sebagainya.
Tidak berwujud (intangible)
Bentuk kearifan lokal ini tidak nampak namun melekat pada pola pikir masyarakat, biasanya hal tersebut masih terlihat jelas di kampung-kampung adat yang masih memiliki kepercayaannya sendiri.
Bentuk kearifan lokal ini misalnya petuah yang disampaikan secara verbal dan turun temurun serta mengandung nilai-nilai ajaran tradisional.
Melalui petuah atau bentuk kearifan lokal yang tidak berwujud lainnya, nilai sosial disampaikan secara verbal dari generasi ke generasi.
Contoh dari bentuk kearifan lokal intangible antara lain falsafah berupa nasehat, pepatah, pantun, syair, folklore (cerita lisan) dan sebagainya.
Baca Juga: Arti Weton Tulang Wangi Menurut Ilmu Titen Jawa dan Primbon
Primbon sebagai bentuk kearifan lokal
Primbon merupakan salah satu contoh dalam hal kearifan lokal, umumnya primbon ini dijadikan sebagian orang untuk melihat atau meramal masa depan.
Umumnya, primbon akan digunakan untuk melihat kecocokan jodoh dan hari baik untuk melangsungkan pernikahan.
Primbon adalah wacana budaya yang di dalamnya terkandung data-data pencatatan gejala-gejala alam yang terjadi secara berulang-ulang yang kemudian dibuat pembakuan-pembakuan oleh leluhur.
Oleh sebab itu, primbon merupakan bentuk kearifan lokal yang berwujud tekstual.
Primbon tersebut biasanya berisi mengenai informasi yang berkaitan dengan keberuntungan, pernikahan, kesehatan, dan nasib lainnya.
Informasi-informasi tersebut dilihat berdasarkan tanggal lahir, nama, hingga kejadian-kejadian tertentu. Primbon dikenal sebagai ilmu meramal.