Dalam catatan BMKG, selama akhir April hingga awal Juni 2024, gerak semu Matahari berada di atas lintang 10 derajat Lintang Utara yang bertepatan dengan wilayah Indonesia, terutama yang berada di sekitar khatulistiwa. Akibatnya sinar Matahari langsung menyinari permukaan Bumi.
Faktor lainnya, yaitu anomali iklim, di mana El Nino yang sudah memasuki netral masih mempengaruhi cuaca di sebagian wilayah Indonesia.
Kemudian suhu panas yang meningkat secara global disebabkan karena pemanasan global.
Diperkirakan kondisi suhu panas di Jakarta dan Surabaya masih akan terjadi hingga September 2024.
Per Juni 2024, sebanyak 36 persen wilayah di Indonesia sudah memasuki zona musim kemarau, yaitu:
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News