Sonora.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut kota Surabaya dan Jakarta memiliki rata-rata suhu terpanas sepanjang Maret sampai dengan Mei 2024.
Menurut catatan Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Perak, suhu di Kota Surabaya mencapai 29,4 derajat Celsius dan 29,8 derajat Celsius.
Adapun dalam catatan Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Priok, suhu di Tanjung Priok Jakarta mencapai 30,3 derajat Celsius.
Banyak pihak beranggapan hal ini terjadi akibat masuknya musim kemarau.
Benarkah demikian?
Berikut penjelasannya.
Baca Juga: BMKG: Prakiraan Cuaca Hari Ini, 10 Juni 2024 di Jabodetabek
Penyebab Suhu Panas diJakarta dan Surabaya
Dikutip Kompas.com, Koordinator Bidang Analisis Perubahan Iklim BMKG, Kadarsah menjelaskan penyebab suhu panas di Kota Surabaya dan Jakarta ada tiga faktor, antara lain:
Kemudian gerak semu matahari menyebabkan pembentukan awan di wilayah tersebut menjadi berkurang.
Dalam catatan BMKG, selama akhir April hingga awal Juni 2024, gerak semu Matahari berada di atas lintang 10 derajat Lintang Utara yang bertepatan dengan wilayah Indonesia, terutama yang berada di sekitar khatulistiwa. Akibatnya sinar Matahari langsung menyinari permukaan Bumi.
Faktor lainnya, yaitu anomali iklim, di mana El Nino yang sudah memasuki netral masih mempengaruhi cuaca di sebagian wilayah Indonesia.
Kemudian suhu panas yang meningkat secara global disebabkan karena pemanasan global.
Diperkirakan kondisi suhu panas di Jakarta dan Surabaya masih akan terjadi hingga September 2024.
Per Juni 2024, sebanyak 36 persen wilayah di Indonesia sudah memasuki zona musim kemarau, yaitu:
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News