Kisah keteguhan dan kesabaran antara bapak dan anak untuk menjalankan perintah Allah Swt. tentu sangat menakjubkan.
Bagaimana tidak? Ibrahim yang dalam ceritanya menunggu waktu cukup lama untuk mendapatkan putera, tiba-tiba dengan mudah ikhlas rela mengorbankan anak kesayangannya atas perintah Tuhannya.
Sebaliknya, sebagai seorang anak yang baru mencapai usia baligh, Ismail dengan penuh keteguhan mempersilahkan bapaknya untuk menjalankan perintah Allah sebagaimana dalam mimpinya.
Tentu, sikap kedua nabi pilihan ini penuh dengan hikmah dan keteladanan yang luar biasa. Tidaklah heran jika kemudian Allah Swt. mengingatkan kepada kita untuk senantiasa memikirkan, memahami, dan meneladani kisah Nabi Ibrahim dan keluarganya.
Pada surah al-Mumtahanah ayat 4 disebutkan:
“Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersamanya.”
Ma’asyiral muslimin jamaah Jum’at rahimakumullah
Kisah berkurban yang melibatkan seorang bapak dan anak, Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail sesungguhnya memberikan pelajaran yang berharga bagi umat Islam dalam mendidik dan mencetak generasi muslim selanjutnya.
Ada beberapa pelajaran yang tersirat dari kisah tersebut:
pertama, Nabi Ibrahim memosisikan anaknya sebagai makhluk yang berakal, mampu berfikir dan menimbang, serta berhak berpendapat.
Fandzhur madza tara (bagaimana pendapatmu?) merupakan cara komunikasi Nabi Ibrahim kepada anaknya yang baru baligh.
Metode dialog dalam berkomunikasi kepada anak akan menghidupkan daya pikir dan analisis anak yang selanjutnya akan mengasah kecerdasan seorang anak.
Kedua, Nabi Ibrahim memberikan teladan tentang pentingnya berislam dan beriman secara totalitas.
Perintah menyembelih merupakan perintah Allah yang langsung diimani dan diyakini oleh Nabi Ibrahim.
Beliau tidak segan untuk menyampaikan dengan jujur perintah yang telah disampaikan oleh Allah Swt. melalui mimpinya itu meskipun harus mengorbankan anak kesayangannya.
Totalitas kepasrahan kepada Allah disertai keimanan yang kuat ini menjadi ajaran dan pendidikan yang diwariskan Nabi Ibrahim kepada anak keturunannya.
Hal ini tegas tercatat pada Q.S. al-Baqarah: 132:
“Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam.”
Ma’asyiral muslimin jamaah Jum’at rahimakumullah
Pelajaran ketiga adalah bahwa perhatian Nabi Ibrahim yang cukup besar dalam melahirkan generasi muslim yang unggul semakin jelas dan nyata.
Setelah memberi pendidikan dan keteladanan, Nabi Ibrahim menyempurnakannya dengan terus berdoa kepada Allah Swt. agar menjadikan keturunan dan generasi selanjutnya sebagai anak-anak yang saleh; Rabbi habli minasshalihin (Tuhanku, anugerahkanlah saya keturunan yang saleh).
Dari doa ini, kita dapat mempelajari bahwa laku-laku spiritual seperti mendoakan anak penting untuk dilakukan di samping juga memberikan pendidikan dan keteladanan yang terbaik.
Terkait pentingnya melahirkan generasi muda yang saleh ini, dalam Diwan al-Syafi’i, Muhammad bin Idris al-Syafi’i menyatakan:
Demi Allah, seorang pemuda adalah dengan ilmu dan ketaqwaan. Bila keduanya tidak ada, maka tiada pengakuan (kemuliaan) bagi dzatnya.
Ma’asyiral muslimin jamaah Jum’at rahimakumullah
Apa yang ditegaskan oleh Imam al-Syafi’i itu menunjukkan bahwa mendidik generasi muda dengan bekal ilmu dan takwa adalah sebuah keniscayan dan keharusan.
Di pundak merekalah tongkat estafet keagamaan diwariskan. Dengan meneladani metode dan cara-cara yang diajarkan oleh Nabi Ibrahim, sudah semestinya di momen Idul Adha ini spirit melahirkan dan mendidik generasi muda menjadi tanggung jawab kita semua.
Semoga Allah Swt. memberi pertolongan, petunjuk, dan kekuatan kepada kita untuk dapat merealisasikan tugas yang sangat mulia ini. Amin
Allahumma Amin!
بارَكَ اللَّهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيهِ مِنَ الذِّكْرِ الْحَكِيمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيمُ
KHUTBAH KEDUA
الْحَمْدُ لِلَّهِ : حَمْدًا كَثِيرًا كَمَا أَمَرَ. وأشهد أن لا إله إلا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ إِرْعَامًا لِمَنْ جَحَدَ بِهِ وَكَفَرَ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ . وَرَسُولُهُ سَيِّدُ الْبَشَرِ
أَمَّا بَعْدُ: فَيا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ فِيمَا أَمَرَ . وَانْتَهُوا عَمَّا نَهَى عَنْهُ وَحَذَرَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَمَرَكُمْ بِأَمْرِ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَّى بِمَلَا ئِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ. فَقَالَ تَعَالَى وَلَمْ يَزَلْ قَائِلًا عَلِيمًا إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا . مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأموات. اللهم أعِزُّ الإسلام وَالْمُسْلِمِينَ وَأَذِلَّ الشِرْكَ والْمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحَدِيْنِ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الذِيْنَ. وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِينَ وَ دَمِرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاغْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدين. اللهم ادفع عنا البلاء والوباء والزلازل والمِحَنَ وَسُوْء الفِتْنَةِ وَالمِحَنَ مَا ظَهرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيًّا خَاصَّةً وَسَائِرٍ البُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبِّ الْعَالَمِينَ اللهُم أَصْلِحْ لَنا دِينَنَا الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِي فِيهَا مَعَاشِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِي فِيْهَا مَعَادُنَا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِي كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرِّ . اللَّهم أَصْلِحْ وَلَاةَ أُمُوْرِنَا اللَّهُمْ وَقِفُهُمْ لِمَا فِيهِ صَلَاحُهُمْ وَصَلَاحُ الإسْلامِ وَالْمُسْلِمِينَ اللهُم أَعِنْهُمْ عَلَى الْقِيَامِ بِمَهامِهِمْ كَمَا أَمَرْتَهُمْ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ. أَللَّهُمَّ أَبْعِدْ عَنْهُمْ بِطَانَةً السُّوْءِ وَالْمُفْسِدِينَ وَقَرَبْ إِلَيْهِمْ أَهْلَ الْخَيْرِ وَالنَّاصِحِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُ واللَّهَ الْعَظِيمَ
. يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ
Link Unduh Teks Khutbah Jumat 21 Juni 2024
Untuk mengunduh teks khutbah di atas Anda bisa klik link (PDF) berikut ini.
Link PDF Teks Khutbah Jumat 21 Juni 2024
Demikianlah paparan mengenai teks khutbah Jumat 21 Juni 2024 lengkap dengan link untuk mengunduhnya. Semoga bermanfaat.
Baca Juga: Link PDF Teks Khutbah Jumat 14 Juni 2024 tentang Hari Idul Adha 1445 H
Baca artikel dan berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.