Lalu bagaimana berhijrah pada konteks kekinian? Hijrah adalah sebuah etos dan spirit yang harus terus dirawat dalam kehidupan. Hijrah adalah sebuah upaya keras (jihad) untuk memperbaiki kualitas hidup yang berisi dan menuju kepada kebaikan dan perbaikan, dalam bingkai peribadatan. Allah Swt Berfirman dalam surah an-Nisaa’ ayat 100:
وَمَنْ يُهَاجِرْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يَجِدْ فِي الْأَرْضِ مُرَاغَمًا كَثِيرًا وَسَعَةً وَمَنْ يَخْرُجْ مِنْ بَيْتِهِ مُهَاجِرًا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ يُدْرِكْهُ الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ أَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Artinya: Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat/cita-cita yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya adalah dengan berusaha keras agar kehidupan diri, keluarga, masyarakat serta bangsa berjalan pada koridor yang diridhoi oleh Allah SWT, sesuai dengan tuntunan serta panduan yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW, sebagaimana yang diwarisi dan diajarkan oleh para ulama.
Inilah satu-satunya cara, yang bila cara tersebut ditempuh, maka garansinya adalah suatu perubahan menuju kepada situasi dan kondisi kehidupan yang lebih baik dan beradab, sebagaimana yang telah Allah janjikan kepada kita pada ayat di atas.
Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Tentang Idul Adha 14 Juni 2024, Paling Sedih dan Penuh Renungan
Dalam berhijrah, secara lebih spesifik, Rasulullah berwasiat kepada kita:
والمهاجر من هجر ما نهى الله عنه (رواه البخاري)
Artinya: Dan orang yang berhijrah adalah orang yang telah meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah. (HR. Imam Al-Bukhari)
Wasiat Rasulullah di atas senada dengan apa yang telah Allah wajibkan dalam surah al-Muddatstsir ayat 5:
والرجز فاهجر
Artinya: Dan dari segala perbuatan dosa, maka hijrahlah (tinggalkanlah).
Sidang Jum’ah yang dirahmati Allah SWT
Memperkokoh niat dan mengoptimalkan daya upaya untuk menaati segala perintah dan larangan Allah, inilah esensi dari kewajiban hijrah. Semoga, pada awal tahun baru 1446 Hijriah ini, mengintrospeksi diri atas segala langkah yang telah kita ayunkan pada tahun 1445 H yang lalu, untuk kemudian mengoreksinya dan menjadikannya sebagai modal guna memperbaiki dan meningkatkan kualitas ketaatan, sehingga tidak menjadi orang yang merugi, apalagi celaka.
بارك الله لى و لكم فى القرآن الكريم, و نفعنى و إياكم بما فيه من الأيات و الذكر الحكيم, و تقبّل منى و منكم تلاوته, إنه هو السميع العليم.
أقول قولى هذا, وأستغفر الله لى ولكم ولسائر المسلمين من كلِ ذنب, فاستغفروا الله, إنه هو الغفور الرّحيم.
Wallahu A'lam.