Jamaah Jum’ah rahimakumullaah.
Imam Ali ibnu Abi Thalib karramallâhu wajhah, pernah berwejang kepada kita:
من كان يومه خيرا من أمسه فهو رابح, ومن كان يومه مثلَ أمسه فهو خاسر, ومن كان يومه شرّا من أمسه فهو مغبون.
Artinya: Barang siapa yang hari ininya lebih baik dari hari kemarinnya, maka ia adalah orang yang beruntung. Barang siapa yang hari ininya sama dengan hari kemarinnya, maka ia adalah orang yang merugi. Dan barang siapa yang hari ininya lebih buruk dari hari kemarinnya, maka ia adalah orang yang celaka.
Baca Juga: Teks Khutbah Jumat 28 Juni 2024, Menyambut Tahun Baru Islam 1446 H
Dari nasihat imam Ali ra di atas, dapat kita petik pelajaran, bahwa Islam menghendaki pemeluknya untuk senantiasa meningkatkan kualitas hidupnya, baik pada sisi material, intelektual, lebih lagi pada sisi moral-spiritualnya.
Jama’ah yang mulia
Berkenaan dengan wejangan Sayyidina Ali di atas, cara terbaik untuk meningkatkan kualitas hidup pada tahun 1446 H ini adalah dengan kembali bercermin dan meneladani ruh dan makna hijrah itu sendiri.
Hijrah menurut bahasa memiliki dua arti, pertama secara zhahiriy, yaitu perpindahan dari suatu tempat menuju ke tempat yang lebih baik. Dan kedua secara ma’nawiy, yaitu perubahan dari satu kondisi kepada kondisi yang lebih baik. Hijrah yang berakar kata hajara juga memiliki arti meninggalkan/menjauhkan diri.
Ketiga sisi etimologis hijrah di ataslah, baik secara dhahiriyah maupun maknawiyah, yang telah dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw bersama para sahabat ra., dari kota Mekkah menuju Yatsrib (al-Madinah al-Munawwarah).