Di semester II tahun ini, lanjut Joni, KAI Commuter akan terus berinovasi untuk dapat meningkatkan layanannya kepada seluruh penggunanya.
"Kami sudah melakukan penambahan perjalanan commuterline di wilayah-wilayah terutama pada saat peak season yaitu pada libur Lebaran dan Libur sekolah kemarin," tutur Joni.
"Ada 6 perjalanan commuterline Yogyakarta - Palur dan 4 perjalanan pada libur lebaran tahun ini," terangnya.
Selain itu, KAI Commuter juga terus mengembangkan integrasi sistem pembayaran melalui Kartu Multi Trip (KMT). Dengan KMT, saat ini masyarakat dapat melakukan pembayaran tiket commuterline, LRT, MRT serta Bus Trans Jakarta, Bus Trans Yogyakarta, Bus Trans Jateng, dan Bus Trans Jatim.
KMT juga saat ini bisa digunakan sebagai alat transaksi dengan merchant-merchant yang telah bekerja sama dengan KAI Commuter.
"KMT ini sendiri merupakan uang elektronik dengan sistem saldo yang diterbitkan oleh KAI Commuter yang bertujuan untuk memberikan kemudahan saat melakukan transaksi pembayaran tiket commuterline," terang Joni.
Diketahui, sepanjang semester I ini, tercatat 49,42% dari seluruh transaksi pembayaran tiket commuterline dengan mengunakan KMT, dan 34,12 % untuk transaksi pembayaran menggunakan kartu Uang Elektronik Bank, sedangkan transaksi menggunakan QR Code sebanyak 16,46%.
“KAI Commuter berharap dengan integrasi pembayaran ini juga bisa diterapkan pada moda transportasi di wilayah-wilayah lainnya yang terdapat pelayanan commuterline, sehingga dapat menarik lebih banyak masyarakat untuk beralih menggunakan transportasi publik," kata Joni.
Dengan tren volume pengguna yang terus naik, menjadikan kereta api khususnya commuterline menjadi transportasi publik pilihan utama masyarakat dalam melakukan mobilisasi. Dengan salah satu kelebihannya adalah memiliki kapasitas angkut pengguna yang sangat besar.
“Commuterline hadir sebagai pilihan utama transportasi publik yang dapat mengurangi kemacetan jalan raya dan polusi,” pungkasnya.