Banjarmasin, Sonora.ID – Sejumlah proyek investasi unggulan Kalimantan Selatan ditawarkan dalam South Borneo Investment Forum (SBIF) 2024, yang digelar Pemerintah Provinsi bersama Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Selatan, Selasa (13/08).
Di antaranya proyek PLTA Kusan di Kabupaten Tanah Bumbu, Waste Management System (sistem pengelolaan sampah) di Kota Banjarbaru dan Rumah Potong Unggas (RPU) modern di Kota Banjarmasin.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Pamor Borneo 2024 yang telah dilaksanakan sejak 10 Agustus lalu.
Baca Juga: 5 Zodiak Beruntung Besok 13 Juni 2024: Siap-siap Didatangi Rezeki Besar
Ada 16 delegasi dari 9 negara yang hadir dalam kegiatan tersebut, di antaranya dari Kedutaan Besar Sri Lanka, Kamboja, Denmark, Filipina dan Belarus.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan, Fadjar Majardi, menekankan pentingnya investasi sebagai motor penggerak utama dalam mencapai target ekonomi Indonesia Emas 2045.
“Sebagai bagian dari upaya untuk menjadikan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi tinggi pada tahun 2038-2041, kami memandang investasi sebagai kunci untuk mencapainya,” ungkap Fadjar.
Menurutnya, pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP) yang dibutuhkan adalah 6-7 persen per tahun.
SBIF 2024 diakuinya juga jadi kesempatan emas untuk menjalin kemitraan strategis dan mengeksplorasi berbagai peluang investasi untuk penguatan ekonomi daerah.
Total nilai investasi dalam SBIF 2024 mencapai Rp5,2 triliun yang ditawarkan lewat sesi one-on-one meeting agar pendalaman peluang dapat dilakukan.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan yang diwakili Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra, Nurul Fajar Desira, mengatakan bahwa pihaknya mendukung pelaksanaan SBIF 2024 sebagai langkah penting memajukan perekonomian daerah.
“Dengan berbagai proyek investasi unggulan, kami berharap dapat menarik minat investor dan mitra bisnis untuk bergabung,” tuturnya.
Kalimantan Selatan diakuinya punya potensi besar dalam berbagai sektor untuk dikembangkan lewat investasi.
Pemerintah provinsi pun menurutnya berkomitmen untuk mendukung melalui penyederhanaan regulasi dan pembangunan infrastrukturnya.
Pihaknya percaya bahwa kolaborasi lintas sektor, yakni pemerintah, Bank Indonesia dan sektor swasta akan mempercepat tercapainya tujuan ekonomi di Kalimantan Selatan dan turut berkontribusi pada terwujudnya Indonesia Emas 2045.