Banjarmasin, Sonora.ID – Pelaksanaan gelaran Pamor Borneo 2024 diakui merupakan salah satu wujud upaya percepatan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan.
Dalam acara puncak yang digelar pada Senin (12/08) siang, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan, Fadjar Majardi, menyebut bahwa Pamor Borneo 2024 adalah momentum penting yang berkaitan dengan pertumbuhan perekonomian Banua.
Dirinya juga mengapresiasi berbagai program yang telah dilakukan, seperti peningkatan kualitas investasi, akselerasi ekspor UMKM dan dukungan terhadap pengembangan kawasan wisata Geopark Meratus.
Baca Juga: Kredit dan Pembiayaan Segmen UMKM di Jakarta Catatkan Pertumbuhan Positif
"Perekonomian Kalimantan Selatan menunjukkan pertumbuhan yang solid dengan angka mencapai 4,81% pada Triwulan II tahun 2024, merupakan hasil dari sinergi yang kuat antara Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi,” tuturnya.
Hal itu juga termasuk upaya bersama dalam mengembangkan sektor-sektor kunci seperti pertambangan, pertanian, dan industri pengolahan.
Dalam Pamor Borneo Tahun 2024, Fadjar menyoroti sejumlah pencapaian penting.
Di antaranya keberhasilan business matching UMKM yang menghubungkan produk lokal dengan pasar internasional dan penandatanganan MoU proyek investasi besar.
Seperti bendungan dan PLTA Kusan di Kabupaten Tanah Bumbu senilai Rp2,7 triliun.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, Agus Dyan Nur, mengatakan bahwa dirinya mewakili Gubernur, Sahbirin Noor, menyatakan apresiasi yang mendalam atas gelaran tersebut.
Pamor Borneo 2024 ditegaskannya merupakan bagian dari perayaan Hari Jadi ke-74 Provinsi Kalimantan Selatan yang jatuh pada tanggal 14 Agustus.
Sekaligus bentuk dukungan atas Gerakan Nasional Bangga BUatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia Aja.
”Kami terus berkomitmen untuk mempromosikan keindahan Geopark Meratus dan meningkatkan daya tarik investasi di daerah kami,” jelas Agus.
Menurutnya, dukungan dari seluruh pihak sangat diperlukan agar Kalimantan Selatan dapat terus berkembang dan jadi pusat ekonomi yang berkelanjutan.
Di sisi lain, Pemerintah Provinsi menurutnya juga optimis bahwa Pamor Borneo 2024 akan memperkuat posisi Kalimantan Selatan sebagai gerbang Ibu Kota Nusantara (IKN).
Terutama lewat pengembangan sektor-sektor kunci, seperti pertanian, pertambangan dan industri pengolahan.
Salah satu rangkaian dari Pamor Borneo 2024 adalah South Borneo Investment Forum (SBIF) yang mempertemukan calon investor dengan proyek berpeluang besar.
Di antaranya budidaya ikan bandeng dengan industri pengalengan di Kabupaten Tanah Bumbu, sistem pengelolaan sampah di Kota Banjarbaru dan Rumah Potong Unggas di Kota Banjarmasin.