Surakarta Sonora.ID Bangunan yang terletak di Desa Kwarasan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah yang difungsikan sebagai kantor simpan pinjam mengalami kebakaran pada Senin (19/8/2024).
Kebakaran tersebut terjadi pada hari menjelang petang pukul 17.00 WIB, tak lama setelah para karyawan meninggalkan kantor untuk pulang.
Kantor yang terbakar ini terletak di tepi jalan Tanjung Anom dan mengancam keberadaan dua rumah yang ada disampingnya.
Seorang warga bernama Sajid (65) syok saat kebarakan tersebut berlangsung.
Dikarenakan rumah yang di tempati Sajid berada pas disamping lokasi terbakarnya kantor simpan pinjam tersebut.
Baca Juga: Kepesertaan JKN 99,47% Kota Surakarta Raih UHC Awards
Saat menyadari koperasi tersebut dilahap api, sontak Sajid beserta keluarganya langsung saja mengeluarkan macam perabotan dan barang berharga yang ada di dalam rumahnya untuk segera di pindahkan.
“Setahu saya kejadian sekitar jam 17.00 WIB. Anak saya telepon, gapura kebakaran ternyata koperasinya terbakar.
Rumah saya kan samping nya, saya fokus pada rumah saya. Barang-barang milik saya, saya ungsikan” ucap Sajid.
Ia juga menuturkan bahwa api juga sempat terlihat dari bagian atap pada bangunan koperasi.
Untung saja api tidak mudah untuk merembet kerumahnya, dikarenakan tembok yang ada dirumah Sajid lebih tinggi dari bangunan yang terbakar tersebut.
Sajid dibantu oleh para warga untuk memadamkan api melalui kamar mandi dalam rumahnya.
Sehingga api yang berkobar tidak sampai membakar rumah miliknya.
Ia juga menuturkan bahwa para karyawan koperasi biasa sudah pulang pada pukul 16.00 WIB, sepi dan sudah tertutup.
“Sempat panik tadi. Saat kejadian koperasi sudah tutup, biasanya jam 16.00 sudah pada pulang” ujarnya.
Agus Sukaryadi selaku Wakil Komandan Regu Damkar Sukoharjo menjelaskan bahwa saat evakuasi pemadaman berlangsung ia dan pihaknya mengerahkan 2 unit Damkar Sukoharjo, 1 unit tangki dan 1 unit Damkar dari Solo.
Baca Juga: DJP Jateng II Fokus Tingkatkan Responsivitas Pelayanan Perpajakan
“Yang terbakar hanya bangunan koperasi saja. Proses pemadaman kurang lebih 2 jam” ucap Agus.
Pada saat pemadaman, kantor koperasi tersebut sudah dalam keadaan tertutup rapat yang menyebabkan pihak Damkar membuka paksa pintu dengan cara dibobol.
Namun pada saat proses pemadaman, listrik diketahui masih menyala yang menyebabkan pihak Damkar terlebih dahulu menunggu listrik mati untuk dipadamkan oleh petugas PLN.
Agus juga menjelaskan bahwa saat proses pemadaman semua karyawan telah pulang dan tidak ada orang, sehingga pihak Damkar sendiri juga kurang mengerti apa penyebab dari kebakaran kantor koperasi tersebut.
“Saat Terjadi kebakaran, karyawan sudah pulang semua. Tidak ada orang, jadi kami belum tahu apa penyebabnya” ujarnya.
Untung saja pada peristiwa tersebut tidak ada yang menjadi korban jiwa, hanya saja bangunan koperasi tersebut hangus di lahap sijago merah.
Penulis : Rama Pujo