Surakarta, Sonora.ID - Publik dihebohkan atas dugaan Mantan Wali Kota Solo sekaligus Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo alias FX Rudy, yang dilaporkan ke polisi atas dugaan ancaman pembunuhan sontak menjadi sorotan publik.

FX Rudy dilaporkan ke pihak kepolisian oleh kadernya sendiri yang bernama Wawanto, diketahui dugaan ancaman pembunuhan itu terjadi pada 29 Agustus 2024 lalu.

Sementara itu, PDIP Jateng sudah memberikan respon terkait pelaporan yang menyangkut nama FX Rudy tersebut.

Diketahui hal tersebut terjadi pada tanggal 29 Agustus yang sedang diadakannya acara pengumuman pengusungan Calon Pilkada Solo 2024 sekitar pukul 12.00 WIB, yang berlokasikan di Girly Corner, Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo.

Wawanto mengaku bahwa ada upaya FX rudy untuk menyakiti dirinya bahkan hingga ancaman pembunuhan, “Saya sudah merasa diancam dan sudah ada tindakan untuk menyakiti diri saya, bahkan sudah ada ancaman pembunuhan” ujar Wawanto.

Hal tersebut di dasari tentang beberapa kader yang merasa kecewa dengan keputusan PDIP Solo yang mengusung Teguh Prakosa-Bambang Nugroho (Bambang Gage) maju di Pilkada Solo 2024 mendatang, selanjutnya ia menanyakan hal tersebut kepada FX Rudy, Wawanto juga menyatakan sikap tidak sepakat akan keputusan tersebut.

Namun, menurut Wawanto FX Rudy malah emosi.

“Saya juga tidak tahu tiba-tiba (FX Rudy) naik pitam. Berdiri menyerang saya sambil nunjuk-nunjuk kepada saya waktu itu saya masih tetap duduk ‘tak pateni-tak pateni (bunuh)’. Sudah mau mukul saya namun dilerai sama teman teman,” ujarnya.

Seketika pun Wawanto memilih untuk meninggalkan ruangan, dan pada akhirnya ia lebih memilih menempuh jalur hukum.

Siapa sangka, Wawanto bukanlah kader baru PDIP, diketahui Wawanto merupakan kader lama yang sudah terlibat dalam politik praktis sejak tahun 1988 selepas ia lulus SMA, adapun karirnya selama berpolitik mulai dari pengurus ranting PDIP hingga menjadi anggota DPRD Kota Solo selama dua periode, yakni 2014-2019 dan 2019-2024.

Pada tahun 2024 ini, ia mendaftarkan diri di Kantor DPC PDIP Solo sebagai bakal calon wakil walikota (cawawali), namun nama Teguh-Bambang lah yang diusungkan oleh PDIP.

Atas kejadian tersebut, Sekretaris DCP PDIP Solo, Teguh Prakosa merespons santai laporan yang ditujukan kepada FX Rudy.

“Sing ngancam siapa? Ya sudah laporkan saja, suruh ngelaporin saja. Kecuali kowe (Wawanto) lecet atau anu, ya terserah saja” tutur Teguh.

Teguh juga menyampaikan tentang etika kader saat dilangsungkannya rapat internal, sebagai kader harus bisa menempatkan diri, “Kalau you tidak punya etika dalam menyampaikan pendapat di forum pada waktu ketua DPC menyampaikan sk Rekomendasi” tegasnya.

Wakil Bidang Hukum, Perundang-Undangan, dan Advokasi Rakyat DCP PDIP Kota Solo, Suharsono menegaskan, tidak adanya tindak kekerasan fisik dan ancaman pembunuhan dalam rapat internal itu.

“Tapi tidak ada ancaman, apalagi kekerasan fisik dan lain sebagainya. Nggak ada, tapi saya belum tahu persis yang dilaporkan seperti apa” ujar Suharsono.

Suharsono menjelaskan, atas kejadian tersebut PDIP Solo tidak tinggal diam, pihaknya akan mengumpulkan para kader yang hadir dalam rapat internal tersebut, Suharsono berharap masalah antara FX Rudy dan Wawanto bisa berakhir damai.

“Kita senang dengan kedamaian itu, apalagi itu juga kader partai. Kita bicara apa adanya, kita bicara secara normatif, kita bicara secara hukum, kita belum sampai kepada pembicaraan damai atau lanjut” imbuh Suharsono.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News

Baca Juga: Regenerasi Wayang Orang Sriwedari, Bukti Cinta Anak Muda Terhadap Seni