3 Khutbah Jumat Bulan Rabiul Awal, Singkat Tapi Menggetarkan Hati

5 September 2024 10:00 WIB
Ilustrasi 3 Khutbah Jumat Bulan Rabiul Awal, Singkat Tapi Menggetarkan Hati
Ilustrasi 3 Khutbah Jumat Bulan Rabiul Awal, Singkat Tapi Menggetarkan Hati ( )

Sonora.ID – Berikut kumpulan khutbah Jumat bulan Rabiul Awal, singkt tapi menggetarkan hati, yang bisa dijadikan referensi untuk membuat khutbah Jumat Anda sendiri.

Rabiul Awal merupakan bulan ketiga dalam kalender Hijriyah.

Bulan ini memiliki arti penting dalam sejarah dan tradisi Islam, terutama karena di dalamnya terjadi kelahiran Nabi Muhammad SAW, utusan terakhir Allah.

Peristiwa ini menjadikan Rabiul Awal sebagai salah satu bulan yang sangat dihormati oleh umat Muslim di seluruh dunia.

Maka dari itu, khutbah Jumat bulan Rabiul Awal sangat cocok untuk dibawakan khatib.

Baca Juga: 3 Khutbah Jumat Akhir Bulan Safar, Singkat Tapi Menyentuh Hati

Ada banyak tema yang bisa diangkat oleh khatib contohnya, khutbah Jumat hikmah Maulid Nabi dan lain sebagainya.

Tak perlu berlama-lama, berikut 3 khutbah Jumat bulan Rabiul Awal, singkt tapi menggetarkan hati.

1. Khutbah Jumat di Bulan Rabiul Awal 

Maulid Nabi, Kelahiran Sang Pembawa Rahmat

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah.

Dalam hari yang penuh berkah ini, kami mengajak seluruh jemaah untuk terus memelihara dan meningkatkan tingkat ketakwaan kepada Allah semaksimal mungkin. Ketakwaan dalam konteks ini mengacu pada upaya menjauhi segala larangan yang telah ditetapkan oleh Allah, serta melaksanakan segala perintah-Nya. Dengan menerapkan takwa dalam hidup kita, kita akan mendapatkan solusi yang diberikan oleh Allah untuk mengatasi berbagai permasalahan kehidupan, juga akan mendapatkan rezeki yang melimpah yang datang kepada kita tanpa dugaan.

Bulan ini adalah bulan Rabiul Awal, bulan yang sangat mulia karena dalam bulan ini lahir Nabi kita yang menjadi penutup para nabi dan rasul, yaitu Nabi Muhammad shallallahu 'alahi wa sallam. Setelah beliau, tidak ada lagi nabi yang akan diutus oleh Allah.

Jamaah yang dirahmati oleh Allah,

Di bulan yang penuh berkah ini, adalah momen yang sangat tepat bagi kita semua untuk bersyukur kepada Allah karena Dia telah mengutus seorang nabi yang menjadi panutan bagi seluruh manusia.

Beliau diutus ke dunia ini sebagai rahmat bagi seluruh alam, seperti yang dijelaskan dalam Surah Al-Anbiya ayat 107: "Dan tidaklah Kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam." Imam al-Baidhawi dalam tafsirnya menjelaskan bahwa mengapa Nabi Muhammad diutus sebagai rahmat adalah karena diutusnya beliau menjadi sumber kebahagiaan dan kebaikan bagi seluruh makhluk di dunia ini, baik di dunia maupun di akhirat.

Imam Ibnu 'Abbas juga menjelaskan dalam tafsirnya bahwa siapapun yang menerima ajaran kasih sayang yang dibawa oleh Nabi dan bersyukur akan mendapatkan kebahagiaan dalam hidupnya. Sebaliknya, siapa yang menolak dan menentang ajaran tersebut, akan merugi.

Kasih sayang yang dicontohkan oleh Nabi tidak hanya sebatas kata-kata, tetapi diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kasih sayang tersebut bersifat universal, diberikan kepada seluruh makhluk Allah.

Bahkan kepada orang-orang musyrik, Nabi kita berlaku dengan kesopanan dan penuh kasih. Ingatlah bagaimana Nabi kita menghadapi perlakuan kasar di Thaif, di mana beliau dilempari batu.

Meskipun malaikat menawarkan untuk menghancurkan kota itu, Nabi berdoa agar keturunan mereka menjadi orang yang menyembah Allah.

Dalam hadis Shahih Muslim, ada kisah tentang seorang sahabat yang meminta kepada Nabi untuk melaknat orang-orang musyrik.

Namun, Nabi menjawab bahwa beliau bukanlah utusan yang datang untuk melaknat, tetapi sebagai rahmat bagi seluruh alam.

Saudara-saudara yang dirahmati oleh Allah,

Kita semua perlu meneladani sifat pemaaf Nabi kita. Ingatlah peristiwa perang Uhud, di mana pamannya terbunuh oleh seorang budak berkulit hitam bernama Wahsyi. Wahsyi bahkan mencabik-cabik tubuh pamannya.

Meskipun begitu, ketika Wahsyi masuk Islam, Nabi memaafkannya, meskipun beliau tidak ingin melihat wajah Wahsyi lagi karena mengingatkan pada kematian pamannya.

Apabila kita menjadi pribadi yang penuh dengan kasih sayang dan pemaaf, kita akan menciptakan perdamaian dalam masyarakat.

Itulah kasih sayang yang dicontohkan oleh Nabi kita Muhammad shallallahu 'alahi wa sallam.

Semoga di bulan Maulid ini, kita semua bisa meneladani sifat dan akhlak mulia beliau untuk mendapatkan kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

2. Khutbah Jumat Hikmah Maulid Nabi

اَلْحَمْدُ لِلّهِ اَلذِي بَعَثَ رَسُـوْلَهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِتَتْمـِيْمِ مَكَارِمَ اْلأَخْـلاَقِ. اَشْـهَدُ اَنْ لآ اِلهَ اِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَشَـرِيْكَ لَهُ اَلْمَلِكُ الْخَلاَّقُ, وَاَشْـهَدُ اَنَّ سَـيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُـوْلُهُ شَـهَادَةً تُنْجِى قَائِلَهَا مِنْ عَذَابِ يَوْمِ التَّلاَقِ. اَللَّهُمَّ صَـلِّ وَسَـلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ الْعَرَبِ وَالْعَجَمِ عَلَى اْلإِطْلاَقِ, وَعَلَى آلِهِ وَصَـحْبِهِ وَمَنْ آمَنَ بِهِ وَاَحَـبَّهُ وَاشْـتَاقْ. أَمَّا بَعْدُ: أُوْصِيْكُمْ وَاِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَهُوَ رَبُّ الْفَلَقِ إِلَى يَوْمِ التَّلاَقِ. قَالَ اللَّهُ تَعَالَى:  إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

Hadirin Jama’ah Jumat Rahimakumullah… 

Dalam  kesempatan yang baik ini, saya berwasiat kepada diri saya sendiri dan hadirin kaum Muslimin semua untuk selalu meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Swt.

Hadirin Jama’ah Jumat Rahimakumullah…

Bulan Rabi’ul Awal adalah bulan kelahiran manusia terpilih, yaitu Rasulullah Saw. Maka sebagai umatnya, wajib kiranya kita mengungkapkan syukur yang tak terhingga. Sebab kelahiran baginda Rasulullah Saw adalah termasuk nikmat yang agung.

Tentu bukan hanya sekadar merayakannya tetapi ada proses perenungan dan refleksi diri didalam pelaksanaannya. Maka dalam perayaan Maulid setidaknya ada 3 hikmah yang mesti kita ambil.

Yang pertama, perayaan maulid bisa menambahkan kecintaan kita kepada baginda Muhammad Saw.

Dalam perayaan maulid dengan membacakan Riwayat beliau baik dalam maulid Barzanji, Dziba’i atau Simtuduror dengan mengartikan setiap bacaannya akan menumbuhkan rasa kagum yang luar biasa pada Rasulullah manusia yang memiliki kesempurnaan.

Hal ini dapat menumbuhkan kecintaan yang mendalam kepada beliau, sehingga kita benar-benar berterima kasih kepada Allah Swt yang telah mengutus beliau sebagai rahmatan lil alamin. Seperti yang dijelaskan dalam Al-Quran surat  Al-Anbiya Ayat 107

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ

Artinya, “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”

Yang kedua: memahami sejarah perjuangan Baginda Muhammad Saw.

Di dalam memperjuangkan Islam, Rasulullah begitu mengalami banyak kesulitan, masalah, dan bahkan ancaman pembunuhan. Harta benda, tenaga, pikiran, bahkan nyawa menjadi taruhannya dalam mensyiarkan agama Allah.

Di dalam berjihad Rasulullah bukan sekadar mengajak dan memerintah para sahabatnya saja, melainkan beliau juga langsung turun ke medan perang.  Beliau ikut dalam perang Badar, Uhud, dan khandak. Maka kita yang menjadi umatnya tidak akan mungkin sanggup mengikuti Rasulullah dan para sahabat di dalam li il I kalimatillah (menegakkan kalimat lailahaillah). Sehingga bagi kita cukuplah memperjuangkan Islam sesuai kemampuan kita dan kesesuaian era masyarakat modern saat ini. Salah satunya adalah berbahagia dan merayakan maulid Nabi besar Muhammad Saw.

Hadirin Jama’ah Jumat Rahimakumullah…

Yang ketiga: Perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw diharapkan bisa menjadi cerminan kita untuk mengikuti dan meniru akhlak Rasulullah SAW sebagai uswatun hasanah (suri tauladan yang baik).

Allah Swt berfirman dalam Al-Quran surat Al-Ahzab ayat 21:

لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًا

Artinya: “Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah.”

Ayat tersebut menjadi pokok/dasar di dalam meneladani Rasulullah Saw dalam segala perkataan, perbuatan, maupun perilaku beliau.

Hadirin Jama’ah Jumat Rahimakumullah…

Marilah kita jadikan kehadiran Rasulullah di bulan maulid ini sebagai rahmat bagi kita semua. Rahmat karena kita memiliki peluang untuk membuktikan cinta kita dengan mengamalkan tiga hikmah yang terkandung dalam memperingati kelahiran Baginda Muhammad Saw.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإيَّاكُمْ ِبمَا ِفيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذكْر ِالْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ

Baca Juga: 3 Khutbah Jumat Singkat Terbaru, Terbaik dan Paling Bagus Bikin Nangis

3. Khutbah Jumat di Bulan Rabiul Awal 

Mengisi Rabiul Awal dengan Amalan Sunnah

الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَه لَاشَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَا

Pendengar jamaah Khutbah Jumat yang berbahagia,

Alhamdulillah ungkapan syukur pada Allah, yang telah memberikan kita kesehatan dan juga kesempatan hingga bisa melaksanakan shalat Jumat secara berjamaah.

Shalawat dan salam kita haturkan pada baginda Nabi Muhammad SAW, yang telah membimbing kita semua dari alam kejahilan, menuju cahaya Islam.

Khatib memiliki tanggung jawab untuk mengajak jamaahnya untuk meningkatkan iman dan takwa. Iman dan takwa adalah dua hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, terutama dalam menghadapi dunia yang penuh tipu daya.

Dengan iman dan takwa, manusia akan memiliki pedoman hidup yang benar dan akan terhindar dari kebejatan dunia.

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah

Dalam hitungan kalender Islam atau Hijriyah, bulan Rabiul Awal jatuh pada bulan ketiga dari total 12 bulan Hijriyah.

Bulan ini dimuliakan oleh umat Islam karena bertepatan dengan sejumlah peristiwa penting, terutama kelahiran Nabi Muhammad SAW pada tanggal 12 Rabiul Awal.

Nabi Muhammad SAW adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus oleh Allah SWT untuk seluruh umat manusia.

Beliau membawa ajaran Islam yang Rahmatan lil 'Alamin, yaitu rahmat bagi seluruh alam semesta.

Lebih lanjut, bulan Rabiul Awal merupakan bulan yang penuh berkah. Allah SWT akan melipatgandakan pahala bagi umat Islam yang melakukan amal kebajikan di bulan ini.

Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal kebajikan di bulan Rabiul Awal.

Terdapat beberapa amalan yang bisa dibaca dan diamalkan di bulan Rabiul Awal ini. Pertama, memperbanyak membaca shalawat.

Syekh Abdul Hamid bin Muhammad Ali dalam kitab Kanzun an-Najah wa al-Surur halaman 130, ia menganjurkan untuk memperbanyak membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW di bulan Rabiul awal.

Pasalnya, bulan ini merupakan bulan kelahiran dan wafatnya Nabi Muhammad SAW.

Menurut Syekh Abdul Hamid terdapat pelbagai keutamaan membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, khususnya di bulan Rabiul Awal.

Shalawat merupakan bentuk cinta dan penghormatan yang tinggi seorang hamba kepada Nabi Muhammad SAW.

Lebih dari itu, shalawat pada hakikatnya merupakan doa dan permohonan kepada Allah SWT agar Nabi Muhammad SAW senantiasa dimuliakan dan diberikan syafaat di hari kiamat.

اعلم أنه يطلب فى هذا الشهر كثرة الصيام, والصلاة على نبينا سيد الأنام, صلى الله تعالى وسلم عليه وزاده شرفا وكرما لديه.

Artinya: "Ketahuilah bahwa dianjurkan pada bulan ini (Rabiul Awal) untuk memperbanyak melakukan puasa sunnah dan membaca shalawat kepada pemimpin umat Nabi Muhammad SAW"

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah

Pun sejatinya, memperbanyak membaca shalawat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Hal ini karena shalawat merupakan bentuk pujian dan doa kepada Nabi Muhammad SAW, yang merupakan utusan Allah SWT.

Dengan memperbanyak membaca shalawat, kita akan semakin dekat dengan Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW, sehingga keimanan dan ketakwaan kita akan semakin meningkat.

Selain itu, shalawat juga dapat mendatangkan ketenangan dan kebahagiaan dalam hidup. Hal ini karena shalawat memiliki makna yang mendalam, yaitu memohon keselamatan, kesejahteraan, dan kebahagiaan bagi Nabi Muhammad.

Dengan membaca shalawat, kita akan merasakan ketenangan dan kedamaian dalam hati, sehingga hidup kita akan lebih bahagia.

Berikut adalah beberapa contoh shalawat yang bisa dibaca:

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ

Allāhumma shalli 'alā Muhammad wa 'alā āli Muhammad

Kedua, shalawat Nabi yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَرَسُولِكَ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ

Allāhumma shalli 'alā Muhammad 'abdika wa rasūlika an-nabiyyil ummiyyi wa 'alā ālihi wa shahbihi wa sallim.

Ketiga, shalawat Nabi yang dibaca pada hari Jumat:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ صَلَاةً كَامِلَةً وَسَلَامًا تَامًّا

Allāhumma shalli 'alā Muhammad wa 'alā āli Muhammad ṣalātan kāmilatan wa salāman tāmman.

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah

Kedua, puasa sunnah di bulan Rabiul Awal. Dalam Islam, berpuasa di hari kelahiran Nabi Muhammad tidak dilarang, bahkan dianjurkan.

Hal ini karena Nabi Muhammad sendiri sering berpuasa di hari Senin, yang bertepatan dengan hari kelahirannya.

Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Imam Muslim, di mana Nabi Muhammad bersabda bahwa beliau dilahirkan, diutus, dan menerima wahyu pada hari Senin.

Hal ini terdapat dalam hadis riwayat Imam Muslim, Nabi bersabda:

وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الاِثْنَيْنِ قَالَ ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَىَّ فِيهِ

Artinya: "Nabi SAW ditanya mengenai puasa hari Senin. Beliau menjawab; Itu adalah hari aku dilahirkan, pada hari itu aku diutus dan pada hari itu aku mendapatkan wahyu."

Berdasarkan kitab Kanz an-Najah wa s-Surur fi al-Ad'iyati allati Tasyrohu As-Shudur memperbanyak berpuasa dan membaca shalawat di bulan Rabiul Awal adalah salah satu cara untuk mengungkapkan rasa syukur atas kelahiran Nabi Muhammad.

Ini adalah tindakan ibadah yang dianjurkan dan dianggap sangat baik dalam Islam.

Selain itu, banyak umat Muslim juga mengadakan berbagai acara dan kegiatan keagamaan selama bulan ini untuk mengenang dan merayakan kelahiran Nabi.

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah

Ketiga, mengadakan maulid Nabi Muhammad SAW. Dalam kitab Al-Wasail fi Syarhis Syamail, Imam As-Suyuthi menyebutkan beragam keutamaan dan keberkahan memperingati Maulid Nabi.

Salah satu keutamaannya adalah mendapatkan naungan rahmat dari Allah dan para malaikat. Kata Imam Suyuthi, para malaikat mengelilingi rumah, masjid, atau perkemahan yang dijadikan tempat peringatan Maulid Nabi.

Hal ini menunjukkan bahwa Allah mengutus para malaikat untuk memberikan perlindungan dan mendoakan kebaikan bagi para penghuni tempat tersebut.

Selanjutnya, orang yang senantiasa mengadakan maulid Nabi, maka para malaikat meminta ampunan dosa bagi penghuni tempat tersebut.

Hal ini menunjukkan bahwa Allah memberikan kesempatan bagi para penghuni tempat tersebut untuk mendapatkan pengampunan dosa dari-Nya.

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah

Lebih dari itu, Allah menaungi penghuni tempat tersebut dengan rahmat dan keridhaan-Nya.

Hal ini menunjukkan bahwa Allah SWT akan memberikan keberkahan dan kebahagiaan bagi para penghuni tempat tersebut. Imam Suyuthi menuturkan;

مَا مِنْ بَيْتٍ أَوْ مَسْجِدٍ أَوْ مَحَلَّةٍ قُرِئَ فِيْهِ مَوْلِدُ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا حَفَّتِ الْمَلاَئِكَةُ ذَلِكَ الْبَيْتَ أَوِ الْمَسِجْدَ أَوِ الْمَحَلَّةَ، وَصَلَّتِ الْمَلاَئِكَةُ عَلَى أَهْلِ ذَلِكَ الْمَكَانِ، وَعَمَّهُمُ اللهُ تَعَالَى بِالرَّحْمَةِ وَالرِّضْوَانِ، وَأَمَّا الْمُطَوَّقُوْنَ بِالنُّوْرِ يَعْنِيْ جِبْرَائِيْلَ وَمِيْكَائِيْلَ وَإِسْرَافِيْلَ وَعِزْرَائِيْلَ عَلَيْهِمُ السَّلاَمُ فَإِنَّهُمْ يُصَلُّوْنَ عَلَى مَنْ كَانَ سَبَبًا لِقِرَاءَةِ مَوْلِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Artinya: "Tidak ada rumah, masjid, atau tempat lain yang di dalamnya dibacakan kisah kelahiran Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam kecuali malaikat mengelilingi rumah, masjid, atau tempat tersebut. Malaikat juga mendoakan penduduk tempat tersebut, dan Allah ta'ala melimpahkan rahmat dan ridha-Nya kepada mereka. Adapun malaikat yang dikelilingi oleh cahaya, yaitu Jibril, Mikail, Israfil, dan Izrail alaihimus salam, maka mereka mendoakan orang yang menjadi sebab dibacakannya kisah kelahiran Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam."

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah

Sementara itu, dalam kitab Al-Tanbihatul Wajibat, KH. Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), menjelaskan bahwa peringatan maulid Nabi Muhammad adalah perbuatan yang tidak dilarang dalam Islam.

Bahkan, banyak para imam dan ulama yang menganjurkan agar senantiasa mengadakan peringatan maulid setiap bulan Rabiul Awal, bulan kelahiran Nabi Muhammad .

Menurut KH. Hasyim Asy'ari, peringatan maulid yang dianjurkan para imam mazhab dan ulama adalah kegiatan yang diisi dengan bacaan Al-Quran, kisah kemuliaan Nabi Muhammad, disuguhi hidangan makanan, atau bahkan diiringi dengan tabuhan rebana.

Kegiatan-kegiatan tersebut tidak dilarang dalam Islam, asalkan dilakukan dengan menjaga adab dan tidak mengandung unsur kemusyrikan atau bid'ah.

KH Hasyim Asy'ari menjelaskan bahwa peringatan maulid Nabi Muhammad bertujuan untuk mengenang kelahiran dan mengagungkan kemuliaan beliau.

Peringatan maulid juga dapat menjadi sarana untuk mempererat tali persaudaraan sesama umat Islam.

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah

Dengan melakukan amalan-amalan tersebut, kita dapat mengungkapkan rasa syukur kita atas kelahiran Nabi Muhammad dan sekaligus meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah.

Kita berharap, Allah SWT senantiasa membimbing di jalan yang lurus dan menjadikan kita umat Nabi Muhammad SAW yang sejati, yang kelak akan mendapatkan syafaat dari beliau di akhirat. Amin

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ هَذَا الْيَوْمِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَاِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ الأَيَاتِ وَألذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ جَمِيْعَ أَعْمَالِنَا إِنَّهُ هُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News

Baca Juga: 3 Khutbah Jumat tentang Kemerdekaan, Singkat dan Menyentuh Hati

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm