Sonora.ID - Artikel kali ini akan membahas tentang kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 halaman 83 kurikulum Merdeka untuk kamu simak.
Siswa/i akan mendapatkan materi terkait 'Kegiatan 7: Menyimak' pada halaman 83 buku Bahasa Indonesia kelas 9 kurikulum Merdeka.
Terdapat sejumlah soal yang dapat dikerjakan oleh siswa/i untuk mengukur pemahaman terkait materi tersebut.
Berikut Sonora ID bagikan kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 halaman 83 kurikulum Merdeka untuk disimak sebagai referensi mengoreksi jawaban.
Kegiatan 7: Menyimak
Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 8 Halaman 87 Kurikulum Merdeka Section 1 - Say What You Know
Setelah menyimak video dan mencatat, jawablah pertanyaan secara mandiri. Tuliskan jawaban kalian di buku tulis.
Vito Egi, Peserta Didik Berprestasi Penjaga Tradisi Seni Budaya Jawa
Vito Egi Nandriansyah menyusuri lorong sekolahnya, SMPN 3 Surabaya. Pelajar kelahiran 26 Januari 2003 itu termasuk peserta didik istimewa di sekolahnya.
Tepat 23 Juli, Vito mendapat penghargaan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA). Bersama empat peserta didik lainnya, Vito terpilih sebagai pemenang Tunas Muda Pemimpin Indonesia (TMPI) kategori SMP.
"Alhamdulillah, senang rasanya bisa mendapat penghargaan itu," terangnya.
Peserta didik yang mengikuti kompetisi TMPI harus mengirimkan beberapa berkas persyaratan. Salah satunya membuat karya tulis tentang kondisi lingkungan dan apa yang telah diperbuat peserta.
"Nah, saat mengirim karya tulis itu, saya membawa tema tentang pelestarian tradisi, khususnya seni karawitan (alat musik tradisional) dan tetembangan (menyanyikan lagu-lagu tradisional)," jelasnya.
Peserta didik kelas sembilan itu memang sudah akrab dengan kesenian tersebut sejak kecil. Sejak duduk di bangku TK. Itu berawal dari kebiasaan kakeknya yang memutar lagu-lagu campursari.
Setelah terbiasa mendengarkan alunan lagu campursari, Vito mulai menjajal kemampuan berolah vokal saat duduk di bangku kelas empat SD. Saat itu, dia memilih bergabung dalam ekstrakurikuler tetembangan di sekolahnya.
Nyaman dengan kesenian tersebut, Vito memberanikan diri mengikuti kompetisi tetembangan antarpelajar se-Surabaya. Lomba yang pertama dia ikuti itu langsung mengantarkannya menjadi juara I.
Penghargaan sebagai juara I tingkat kota itu membuat Vito makin bersemangat. Dia berlatih setiap hari untuk mengolah vokalnya. Beberapa pekan setelah lomba, dia mendapat tawaran untuk bergabung di grup karawitan Mekar Sari. Dia berposisi sebagai vokalis.
Selain berlatih vokal, Vito berusaha keras agar bisa memainkan berbagai alat musik tradisional. Khususnya, alat musik yang ada pada kesenian tradisional karawitan. Misalnya, demung, saron, bonang, hingga gong.
Keteguhan Vito belajar seni tradisi tersebut dilakukan lantaran prihatin melihat kondisi kesenian tradisional yang terus tergerus zaman. Terutama pada generasi muda yang terlihat tak acuh untuk melestarikannya.
Vito juga bersemangat mengajak teman-temannya untuk ikut belajar karawitan di sekolah.
Untuk menarik minat teman sebayanya itu, dia tidak segan memberi banyak "bumbu" tentang manfaat belajar kesenian karawitan. Misalnya, melatih saraf motorik, keseimbangan otak kanan dan kiri, hingga bisa mendapatkan berbagai prestasi.
Usaha tersebut ternyata berhasil. Pelan tapi pasti, makin banyak peserta didik yang ikut dalam ekstrakurikuler karawitan. Peserta didik yang sebelumnya tak acuh mulai tertarik pada kesenian yang sering dia promosikan itu. "Sekarang tambah ramai yang ikut ekstrakurikuler karawitan," jelasnya.
Baca Juga: Kunci Jawaban Matematika Kelas 9 Halaman 81 82, Kurikulum Merdeka
Keuletan Vito mengajak seluruh teman untuk mencintai seni tradisi itu punya tujuan. Dia tidak ingin generasi muda tercabut dari akar budayanya. Menurut dia, generasi unggul adalah generasi yang mampu bersaing pada zamannya sekaligus menjaga budaya leluhurnya.
Selain di lingkungan sekolah, pengenalan kesenian tradisional tersebut dilakukan Vito di sejumlah
event. Misalnya, dengan tampil di kondangan pernikahan. Bersama grup SPEGA Laras SMPN 3, Vito bersama teman- temannya telah berkeliling ke beberapa kampung untuk menghibur para tamu
undangan.
Vito sangat bersemangat menjalaninya. Dengan eksis di acara yang dihadiri banyak kalangan itu, dia ingin menunjukkan bahwa generasi muda saat ini masih tetap setia menjaga seni tradisi, bahkan tidak malu tur dari kampung ke kampung.
"Agar banyak orang yang tahu bahwa pemain campursari itu tidak harus orang yang telah berusia lanjut saja, tetapi juga ada yang masih muda dan segar," katanya.
1. Siapa nama remaja berprestasi di dalam video tersebut?
Jawaban: Nama remaja berprestasi di dalam video tersebut adalah Vito Egi Nandriansyah.
2. Apa yang dia lakukan hingga disebut sebagai remaja berprestasi?
Jawaban: Mempelajari seni tradisional dengan menyanyikan lagu tetembangan atau lagu-lagu tradisional dan memainkan berbagai alat musik tradisional yang ada pada kesenian tradisional karawitan.
Bahkan ia juga mengajak teman-temannya untuk ikut belajar karawitan di sekolah.
3. Bagaimana pandangan remaja tersebut tentang prestasi yang diraihnya?
Jawaban: Ia senang dengan bisa mendapatkan penghargaan tersebut.
4. Berdasarkan video atau teks yang kalian simak, apa yang mendorong remaja itu bersikap atau melakukan hal-hal yang berbeda dari remaja umumnya?
Jawaban: Kecintaan terhadap seni tradisional dan keinginan untuk ikut melestarikan kesenian tradisional.
5. Adakah kata atau kalimat yang tidak kalian pahami dalam video tersebut?
Jawaban: Ada, seperti kata eksis.
6. Menurut kalian, apakah setiap remaja mampu melakukan seperti yang dilakukan para remaja berprestasi dalam video tersebut? Sebutkan alasan kalian.
Jawaban: Ya, setiap remaja mampu melakukan seperti yang dilakukan para remaja berprestasi. Asal dia memiliki usaha, bakat, dan kemauan untuk mewujudkannya.
7. Adakah remaja berprestasi yang tinggal di lingkungan kalian? Jika ada, prestasi apa yang dia miliki?
Jawaban: Ya, ada. Namanya Banyu, ia berhasil meraih juara di lomba lari.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.