"Dampak positif dari investasi yang masuk tidak hanya berhenti pada perusahaan, namun memberi dampak keberlanjutan dalam penciptaan lapangan kerja yang efektif, yang menurunkan tingkat pengangguran," kata Bey.
"Ini membuktikan pentingnya investasi, baik pada sisi hulu maupun sisi hilir," tegasnya.
"Rangkaian WJIS 2024 turut menjadi wadah komitmen penting yang dijalin antara pemilik proyek dengan investor asing maupun lokal," bebernya.
Baca Juga: WJIS 2023, Jawa Barat Siap Dorong Investasi Berkelanjutan
Hal itu dibuktikan dengan penyelenggaraan one-on-one meeting yang ditindaklanjuti dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) pada berbagai proyek investasi dengan total sekitar Rp2,3 triliun.
Selain itu, guna meningkatkan kualitas SDM yang sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja, juga ditandatangani MoU antara Pemerintah Provinsi Jabar dan PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia terkait implementasi Hyundai Academy Course for Vocational Schools di Jawa Barat.
WJIS 2024 juga menjadi puncak rangkaian West Java Investment Challenge (WJIC) 2024 yang berlangsung sejak awal tahun. WJIC sukses menghasilkan 26 proyek potensial baru dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat.
Diketahui dalam lima tahun terakhir, sejak 2019 hingga 2023, West Java Investment Summit telah berhasil mempromosikan 121 proyek investasi dari berbagai daerah di Jawa Barat dengan total nilai investasi lebih dari Rp614,43 triliun.
Dan perhelatan WJIS 2024, menyajikan 170 proyek potensial, dan lebih dari 40 proyek ready to offer senilai total Rp 117 triliun. Nilai investasi tersebut lebih tinggi dibandingkan pelaksanaan WJIS 2023 yang mencapai Rp 76 triliun.
Dalam kesempatan yang sama, BI Jabar menunjukkan komitmen “Dedikasi untuk Negeri” guna mengatasi kesenjangan keterampilan industri dan mendukung ekonomi hijau, berupa pemberian bantuan prasarana penunjang praktikum kendaraan listrik kepada enam SMK di Jabar.
Dukungan ini merupakan langkah konkret BI Jabar untuk turut mendorong investasi dari sisi mempersiapkan tenaga kerja yang kompeten dalam memenuhi kebutuhan industri di masa depan secara berkelanjutan," tutup Kepala BI Jabar Muhamad Nur.