Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan sangat mengapresiasi kinerja investasi Indonesia yang dalam semester 1 tahun 2024 mencatatkan pertumbuhan yang cukup baik.
"Semua ini tidak lepas dari penyelenggaraan kegiatan promosi investasi, seperti WJIS, yang menampilkan berbagai proyek strategis yang menarik minat investor asing," ucap Luhut.
Luhut menyebut, seluruh proyek yang ditawarkan dalam WJIS 2024 memiliki nilai penting bagi perekonomian Indonesia, seperti diantaranya, interkonektivitas wilayah seperti jalan tol Cisumdawu, Bandara Kertajati, dan Pelabuhan Patimban.
Baca Juga: WJIS 2023, Kawasan Aerocity Rebana Siap Bangun Perusahaan-Perusahaan Berkualitas
"Tinggal pemerintah yang saat ini harus fokus pada penguatan tingkat kemudahan berinvestasi, penciptaan iklim investasi yang kondusif, dan merespons cepat berbagai hambatan yang dirasakan investor," jelas Luhut.
Hal senada dipaparkan Plh. Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Saribua Siahaan yang mengungkapkan, bahwa untuk mengakselerasi investasi di Jawa Barat, diperlukan inisiatif dan kolaborasi kebijakan yang efektif dari Pemerintah serta dinas terkait.
"Kebijakan fiskal dan non-fiskal, termasuk insentif yang mendukung kelancaran dan kemudahan proses investasi, menjadi sangat penting," ucapnya.
"Jawa Barat telah menjadi pilihan utama investasi asing, terutama yang berasal dari Jepang. Capaian prestasi ini perlu terus diperkuat hingga semakin berkontribusi optimal terhadap perekonomian yang berkelanjutan," katanya.
Menurutnya, iklim investasi yang kondusif dan adanya kepastian hukum sangat diperlukan, bersamaan dengan kesiapan dari masing-masing proyek yang akan dilaksanakan.
Sedangkan Pj Gubernur Bey Macmudin mengatakan, bahwa kinerja perekonomian Jawa Barat sepanjang semester I tahun 2024 cukup baik dan stabil, dikontribusi oleh realisasi investasi yang mengalami peningkatan, sejalan dengan penciptaan iklim investasi yang menarik.