Media diharapkan mampu menyajikan informasi yang lengkap dan bebas dari kepentingan politik tertentu, sehingga publik dapat menilai para calon berdasarkan rekam jejak dan program kerja mereka.
Baca Juga: Ini Nomor Urut Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Malang
Media juga memiliki tanggung jawab besar dalam hal pendidikan politik masyarakat. Di masa kampanye, media berperan dalam menyampaikan informasi terkait hak dan kewajiban pemilih, tata cara memilih yang benar, serta pentingnya partisipasi aktif dalam pilkada.
Dengan demikian, masyarakat dapat memahami proses demokrasi dengan lebih baik dan terlibat aktif dalam menjaga kualitas pemilu.
Dalam pilkada, media sering kali berfungsi sebagai "watchdog", atau pengawas, terhadap potensi pelanggaran atau kecurangan yang terjadi.
Dengan melakukan investigasi jurnalistik yang mendalam, media dapat membantu mengungkap berbagai bentuk pelanggaran seperti politik uang, kampanye hitam, atau penyalahgunaan wewenang oleh kandidat atau pihak-pihak tertentu.
Media juga berperan sebagai "pemantau independen" dalam jalannya pilkada. Mereka bekerja sama dengan lembaga pemantau untuk memastikan bahwa proses pilkada berjalan sesuai aturan.
Mulai dari melaporkan hasil survei, menyiarkan debat kandidat, hingga memberikan hasil perhitungan cepat (quick count), media membantu meningkatkan transparansi dan kepercayaan publik terhadap proses pemilihan.
Selain itu, media menyediakan platform untuk debat publik, baik melalui siaran televisi, radio, atau media online.
Acara debat calon kepala daerah, wawancara eksklusif, dan diskusi politik di media menjadi ruang penting bagi masyarakat untuk menilai kompetensi dan visi-misi para calon.