Surakarta, Sonora.ID - Pengolahan air bersih di Intake Semanggi milik Perumda Air Minum Toya Wening Solo, Jawa Tengah, dihentikan sementara pada Jumat (11/10/2024) akibat pencemaran limbah etanol di Sungai Bengawan Solo. Limbah etanol ini pertama kali terdeteksi pada Rabu (9/10/2024) dan terus mengganggu operasional pengolahan air hingga saat ini.
Limbah etanol, yang merupakan sejenis alkohol, mencemari aliran air Sungai Bengawan Solo sehingga memaksa pihak operasional menghentikan sementara proses pengolahan air di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Semanggi.
Purnomo, petugas operasional intake IPA Semanggi, menjelaskan bahwa limbah ini telah mencemari sungai sejak Rabu.
"Sudah mulai tercemar sejak Rabu, kami menghentikan operasi sementara. Kami sempat melanjutkan pengolahan sampai sore, tapi kembali terhenti karena pencemaran terus terjadi," kata Purnomo saat dihubungi via telepon.
Baca Juga: Peparnas XVII Sebabkan Okupansi Hotel di Solo Naik Hingga 100 Persen
Perumda Air Minum Toya Wening Solo yang mengelola Intake Semanggi menjadi pihak yang terdampak langsung akibat pencemaran ini.
Selain itu, Purnomo juga menyebutkan bahwa mereka telah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo untuk mencari solusi agar Sungai Bengawan Solo bebas dari limbah.
Penghentian pengolahan air dilakukan untuk menghindari risiko distribusi air yang tercemar kepada pelanggan. Purnomo menambahkan, meski cadangan air bersih masih tersedia, distribusinya tidak bisa dilakukan seperti biasa karena tekanan air dikurangi untuk menghemat cadangan.
"Risiko limbah ini bertahan lama karena elevasi air Bengawan Solo sangat rendah. Jika kondisi ini berlangsung hingga sore, akan sangat mengganggu distribusi ke pelanggan," jelas Purnomo.
Cadangan air bersih di Intake Semanggi diperkirakan hanya bisa bertahan selama 5-6 jam. Jika cadangan habis, distribusi air akan dilakukan melalui truk tangki.
"Jika air bersih habis, kami terpaksa melakukan dropping air menggunakan truk tangki," tambah Purnomo.
Sementara itu, upaya pembersihan sungai dan pencegahan pencemaran lebih lanjut terus dilakukan dengan berkoordinasi bersama DLH Sukoharjo.
"Kita selalu koordinasi sebenarnya dengan DLH Sukoharjo. Kita butuh kepastian Bengawan Solo itu benar-benar bersih, bebas dari limbah kita butuh solusi itu.” Ungkapnya.
Pihak Perumda berharap agar pencemaran segera teratasi sehingga proses pengolahan air bersih dapat berjalan normal kembali.
Penulis: Fransiska Dinda