Pada tahun 2023, saya mengajar matematika kelas VII dengan 35 siswa. Dari hasil penilaian awal, hanya 14 siswa (40%) yang berhasil mendapatkan nilai diatas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan, yaitu 75.
Sementara itu, 21 siswa (60%) berada di bawah KKM. Tantangan utama yang saya hadapi adalah menyeimbangkan kebutuhan siswa yang berbeda-beda.
Jika saya mempercepat penyampaian materi, siswa yang lebih lambat akan tertinggal. Sebaliknya, jika saya memperlambat ritme, siswa yang cepat merasa tidak tertantang, yang menyebabkan suasana kelas menjadi kurang produktif.
B. Upaya yang Dilakukan
Agar dapat mengatasi masalah ini, saya memutuskan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dengan membagi siswa ke dalam tiga kelompok berdasarkan kemampuan mereka:
Selain itu, saya juga menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif, di mana siswa yang lebih cepat membantu teman-temannya. Pendekatan ini menciptakan suasana belajar yang kolaboratif dan mendukung semua siswa di kelas.
C. Hasil dari Upaya
Setelah satu semester, hasilnya sangat memuaskan. Jumlah siswa yang memperoleh nilai di atas KKM meningkat dari 40% menjadi 75%. Kelompok menengah menunjukkan peningkatan yang paling signifikan, dengan 8 dari 10 siswa berhasil melewati KKM.
Di kelompok siswa yang tertinggal, 5 dari 11 siswa berhasil mencapai nilai minimal 70, meskipun sebelumnya angka tersebut sulit dicapai.
Suasana kelas juga menjadi lebih aktif, dan kepercayaan diri siswa meningkat. Hubungan antar siswa juga menjadi lebih baik; siswa yang cepat belajar menjadi mentor bagi teman-temannya yang lebih lambat.