LSI juga berasumsi, jika semua pemilih yang tersisa atau swing voter di angka 28,3 persen, akhirnya memilih pasangan Mulyadi-Harti, tetap pasangan Edi-Bahasan masih berpotensi menang besar.
"Makanya kami menilai pasangan Edi-Bahasan sebagai matahari tunggal dalam Pilkada Kota Pontinak. Pasangan Edi-Bahasan berpotensi menang besar dengan selisih 70 persen," kata Adjie.
Dalam survei ini, lanjut Adjie, LSI menemukan kekuatan Edi-Bahasan di lima kantong pemilih penting.
Pertama, di kantong pemilih agama. Pasangan Edi-Bahasan unggul jauh di dua kantong pemilih agama. Di pemilih Islam, pasangan Edi Bahasan memperoleh dukungan sebesar 73.3 persen, sementara pasangan Mulyadi-Harti memperoleh dukungan sebesar 13 persen.
Sementara di pemilih Non Islam, pasangan Edi-Bahasan memperoleh dukungan sebesar 60.1 persen, sementara pasangan Mulyadi-Harti memperoleh dukungan sebesar 28.2 persen.
Baca Juga: Pontianak Targetkan Bebas Sampah Plastik Tahun 2030
"Mereka yang belum menentukan pilihan di pemilih Islam sebesar 13.7 persen. Dan mereka yang belum menentukan pilihan di pemilih non Islam hanya tersisa sebesar 11.7 persen," kata Adjie.
Kedua, di kantong pemilih Gen Z dan Milenial. Pemilih yang usianya dibawah 29 tahun, termasuk di dalamnya Gen Z, sebesar 69.2 persen mendukung pasangan Edi-Bahasan, dan sebesar 18.4 persen mendukung pasangan Mulyadi-Harti.
Di pemilih usia 30-39 tahun (termasuk Gen Milenial), sebesar 76.8 persen mendukung pasangan Edi-Bahasan, dan sebesar 6.1 persen mendukung pasangan Mulyadi-Harti.
Ketiga, di kantong pemilih akar rumput/wong cilik. Di pemilih yang pendapatan rumah tangganya dibawah 1.5 juta/bulan atau mereka yang wong cilik, sebesar 62.6 persen mendukung pasangan Edi-Bahasan, dan hanya sebesar 20.7 persen mendukung pasangan Mulyadi-Harti.
Tak hanya di pemilih wong cilik, di pemilih kelas ekonomi mapan di Kota Pontianak,
Edi-Bahasan juga unggul dengan dukungan sebesar 73.1 persen, dan hanya 10.1 persen yang mendukung pasangan Mulyadi-Harti.
Keempat, di kantong pemilih emak-emak. Di kantong pemilih emak-emak, atau mereka yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga, sebesar 74.5 persen mendukung pasangan Edi-Bahasan, dan hanya sebesar 17.1 persen yang mendukung pasangan Mulyadi-Harti. Pasangan Edi-Bahasan juga unggul jauh di segmen pemilih profesi yang lain.
Kelima, di kantong pemilih konstituen partai. Pasangan Edi-Bahasan tak hanya unggul di konstituen partai pendukungnya, tetapi juga unggul di kantong konstituen partai pendukung Mulyadi-Harti. Di pemilih Golkar, pasangan Edi-Bahasan memperoleh dukungan sebesar 62.6 persen, sementara pasangan Mulyadi-Harti memperoleh dukungan sebesar 29.6 persen.
Baca Juga: Aston Pontianak Rayakan 14 Tahun Eksistensinya
Di pemilih Demokrat, sebesar 62.5 persen mendukung pasangan Edi-Bahasan, dan sebesar 17.9 persen mendukung pasangan Mulyadi-Harti.
"Bahkan keunggulan lebih telak di pemilih PKB, pasangan Edi-Bahasan memperoleh dukungan sebesar 90 persen, sementara pasangan Mulyadi-Harti hanya memperoleh dukungan sebesar 10 persen. Dalam pemilu langsung, seringkali terjadi konstituen partai tak mengikuti arah dukungan dari partainya," ujarnya.