Link PDF Teks Khutbah Jumat 18 Oktober 2024: Memaknai Amanah Kepemimpinan

17 Oktober 2024 19:30 WIB
Link pdf teks khutbah Jumat 18 Oktober 2024.
Link pdf teks khutbah Jumat 18 Oktober 2024. ( freepik)

Sonora.ID - Dalam artikel ini kami sajikan paparan contoh teks khutbah Jumat yang singkat, pendek, dan menyentuh hati. 

Setiap pekan, jemaah berkumpul di masjid untuk mendengarkan pesan-pesan yang disampaikan oleh khatib, yang tidak hanya berfungsi sebagai penyampaian informasi, tetapi juga sebagai pengingat spiritual. 

Melalui khutbah, para khatib menyampaikan ajaran agama, nilai-nilai moral, dan isu-isu sosial yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, sehingga dapat memperkuat iman dan ketakwaan jemaah.

Dalam artikel ini, kami menyajikan contoh teks khutbah Jumat yang dirancang untuk memberikan inspirasi dan pemahaman lebih mendalam tentang ajaran Islam. 

Selain itu, kami berharap contoh teks khotbah Jumat ini dapat menjadi referensi bagi para khatib dalam menyusun khutbah yang lebih baik dan bermakna. 

Berikut ini contoh teks khutbah Jumat 18 Oktober 2024, dikutip dari laman Kemenag RI.

Baca Juga: Link PDF Teks Khutbah Jumat 11 Oktober 2024 yang Singkat dan Lengkap

Teks Khutbah Jumat 18 Oktober 2024

MEMAKNAI AMANAH KEPEMIMPINAN

Oleh: Dr. M. Agus Yusron, MA

KHOTBAH PERTAMA

Jemaah Jum`at raḥimakumullāh, Marilah kita senantiasa mengucapkan puji syukur kita kepada Allah Swt., yang telah menganugerahkan limpahan nikmat dan rahmat, sehingga kita bisa melaksanakan salah satu kewajiban sebagai umat Islam, yaitu salat Jum`at secara berjemaah.

Semoga ibadah kita hari ini dan hari-hari sebelumnya, diterima oleh Allah Swt., dan dimudahkan untuk istikamah dalam beribadah pada hari-hari berikutnya. Āmīn.

Selawat dan salam kita haturkan kepada manusia yang paling mulia, yaitu Rasūlullāh saw., berkat beliaulah, kita bisa membedakan mana yang hak dan batil, berkat keamanahan beliau, kita bisa merasakan nikmatnya iman dan Islam, kita bisa memahami Islam sebagai agama yang sangat menekankan sifat amanah,

Selanjutnya, khatib berwasiat kepada kita semua, untuk senantiasa meningkatkan iman dan takwa kepada Allah, meningkatkan keistikamahan dalam menjalankan apapun yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya, serta meninggalkan sejauh-jauhnya apapun yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya.

Iman dan takwa inilah yang akan mengarahkan kehidupan manusia menjadi lebih baik, penuh kedamaian dan perdamaian.

Jemaah Jum`at raḥimakumullāh,

Setiap manusia diamanahi oleh Allah Swt. sebagai pemimpin; ada yang diamanahi sebagai pemimpin negara, pemuka agama, pemimpin wilayah, kepala daerah, kepala keluarga, kepala rumah tangga, bahkan sampai menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri.

Rasūlullāh saw. tegaskan dalam sebuah ḥadīṡ ṣahīh.

Dari Ibnu ‘Umar ra. Berkata: aku mendengar Rasūlullāh saw. bersabda: Semua kalian adalah

pemimpin dan setiap pemimpin bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Penguasa adalah pemimpin, lelaki (suami) adalah pemimpin di rumah tangganya, perempuan (istri) adalah

pemimpin di rumah suaminya dan terhadap anak-anaknya.

Semua kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin bertanggung jawab atas kepemimpinannya.” (H.R. Bukhārī dan Muslim).

Berdasarkan ḥadīṡ tersebut, seseorang harus menyadari posisinya masing-masing, apakah dia sedang mengemban amanah sebagai pemimpin pada ranah domestik atau ruang publik.

Karena semakin besar wilayah yang dipimpin, maka tanggung jawab yang diemban pun semakin berat. 

Seorang presiden bertanggung jawab atas semua nasib rakyatnya, ulama bertanggung jawab

terhadap sisi keagamaan umatnya, dan setiap orang harus mengetahui apa tanggung jawab yang diamanahkan.

Amanah bukanlah sekadar tugas dan tanggung jawab, tetapi amanah merupakan nilai luhur nan suci, yang siapapun mampu mengembannya dengan baik, akan baik nilainya di sisi Allah dan masyarakat.

Jemaah Jum`at raḥimakumullāh,

Para malaikat menjadi mulia di sisi Allah, karena ketaatannya menjalankan amanah yang diberikan Allah. 

Malaikat termasuk makhluk yang tidak pernah berkhianat, selalu taat atas apa yang diamanahkan. Allah Swt. jelaskan dalam firman-Nya.

Prof. Dr. M. Quraish Shihab menjelaskan bahwa para malaikat senantiasa taat dan patuh dalam menjalankan amanah. 

Ketaatan yang dilakukan malaikat bukan atas dasar ketakutan akan siksa Allah, melainkan karena kesadaran dan pengetahuan para malaikat tentang keagungan dan kekuasaan Allah Swt. yang sangat luar biasa.

Itulah sebabnya, malaikat yang diberikan amanah untuk berzikir, senantiasa berzikir sampai hari kiamat. 

Malaikat yang ditugaskan untuk bersujud, selamanya akan bersujud. Begitu juga dengan malaikat yang bertasbih, beristighfar, mendoakan manusia, atau yang diamanahkan dengan tugas-tugas yang ada, semua ditunaikan dengan maksimal, tanpa cela sedikitpun.

Selain malaikat, para nabi pun diberikan amanah untuk menyebarkan risalah keagamaan kepada setiap umatnya. 

Semua tanggung jawabnya sebagai pemimpin keagamaan telah ditunaikan, sehingga para nabi menempati posisi yang sangat mulia di sisi Allah, dan selalu mendapatkan simpati serta kecintaan luar biasa dari umatnya. Allah Swt. berfirman.

Aku menyampaikan kepadamu amanat Tuhanku dan pemberi nasihat yang terpercaya kepada kamu. (Q.S. An-A`rāf/7: 68)

Amānah merupakan bagian dari sifat wajib bagi para nabi, selain ṣiddīq atau kejujuran, tablīg atau menyampaikan, dan faṭānah atau kecerdasan.

Para nabi sudah pasti dapat dipercaya, apapun yang diamanahkan pasti ditunaikan. Amānah yang ditunaikan para nabi tidak hanya dari Allah, tetapi amanah yang diembankan dari manusia pun mereka tunaikan dengan maksimal.

Bisa kita baca kembali sejarah peradaban Islam, bagaimana Rasūlullāh saw. digelari al-amīn karena sifat amānah yang ditampilkan. 

Sifat amānah Rasūlullāh tidak hanya dilakukan terhadap sesama muslim, tetapi dengan pihak non-muslim pun beliau mampu menampilkan diri sebagai pribadi yang amanah.

Keamanahan Rasūlullāh sudah terkenal secara luas oleh masyarakat Mekah, sehingga walaupun dimusuhi oleh kaum musyrik pasca memproklamirkan diri sebagai Nabi, Rasūlullāh tetap menerima barang titipan dari kaum musyrik, dan beliau menjaga amanah tersebut dengan sangat baik. 

Rasūlullāh saw. menjaga barang titipan kaum musyrik sampai beliau hijrah ke Madinah, barang-barang yang ada sama beliau diamanahkan kepada Aly bin Abī Ṭālib untuk dikembalikan semuanya kepada para pemiliknya. 

Itulah sebabnya Aly bin Abī Ṭalib terlambat mengikuti umat muslim melakukan hijrah.

Demikianlah sikap amanah yang di tunjukkan Rasūlullāh, apa yang diamanahkan oleh Allah beliau tunaikan, amanah dari sesama manusia pun beliau jaga dengan baik. Apabila barang yang dititipkan berupa barang “A”, maka yang dikembalikan juga barang “A”, tanpa ada kekurangan apalagi kerusakan.

Jemaah Jum`at raḥimakumullāh,

Sifat amanah yang bernilai luhur ini tidak hanya diwajibkan kepada para malaikat dan nabi, tetapi sungguh berlaku dan dibebankan kepada semua manusia. 

Pemeliharaan terhadap amanah menjadi salah satu kunci keberuntungan manusia; baik di dunia maupun akhirat. Allah Swt. berfirman:

Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanat-amanat dan janjinya. (Q.S. Al-Mu`minūn/23: 8).

Amanah merupakan sesuatu yang dititipkan orang lain untuk dipelihara dan dijaga. Penitipan ini berdasarkan kepercayaan, sedangkan kepercayaan melahirkan ketenangan batin. 

Sehingga memelihara amanah akan membawa keberuntungan dan kebahagiaan bagi siapapun yang menjaganya. 

Rasūlullāh saw. pun menjadikan amanah sebagai salah satu asas keimanan seseorang. Beliau bersabda:

Tidaklah Nabi Muḥammad saw. berkhotbah di hadapan kami kecuali beliau bersabda: “Tidak ada keimanan (yang sempurna) bagi orang yang tidak amanah, dan tidak ada agama bagi seseorang yang tidak memenuhi janji.” (H.R. Imām Aḥmad).

Ḥadīṡ tersebut tentu sangat tegas, bagaimana amanah dijadikan sebagai barometer kesempurnaan keimanan seseorang. 

Artinya, orang yang beriman sudah seharusnya memiliki sifat amanah, sedangkan yang suka berkhianat, dipastikan imannya bermasalah, masih jauh dari kesempurnaan.

Orang yang amanah akan mendapatkan cinta dari Allah dan manusia, sedangkan yang khianat tidak akan mendapatkan apapun kecuali kebencian dan hukuman. 

Atas dasar itulah, Rasūlullāh saw. berpesan agar amanah ditunaikan dan dipelihara, dan tidak melakukan pengkhianatan, walaupun dengan orang yang sering mengkhianati kita. Rasūlullāh saw. bersabda:

Tunaikanlah amanat pada orang yang memberikan amanat padamu dan janganlah mengkhianati orang yang mengkhianatimu.

(H.R. Abu Daud, Tirmīżī dan Ahmad)

Jemaah Jum`at raḥimakumullāh,

Menurut Prof. Dr. M. Quraish Shihab, manusia mengemban setidaknya ada empat aspek amanah, yaitu:

Pertama, amanah antara manusia dan Allah. Amanah ini mencakup berbagai bentuk ibadah; seperti salat, zakat, puasa, atau ibadah lainnya. 

Semua itu adalah amanah yang harus dijaga dan dipelihara. Sungguh merugi siapapun yang mengkhianati Allah, karena balasannya sudah jangan jelas, yaitu berupa siksaan di dunia dan akhirat.

Kedua, amanah antar sesama manusia. Amanah yang mencakup aspek sesama manusia bisa berupa titipan, rahasia, atau apapun itu. 

Bisa terjadi antara dua pihak yang saling percaya, atau antara pemimpin dengan rakyatnya.

Pemimpin dalam hal ini tentu mengemban banyak amanah yang harus dipelihara dan ditunaikan. 

Kemampuan seorang pemimpin menjaga amanah akan mendapatkan simpati dan empati dari

rakyatnya, dicintai dan ditulis dalam sejarah bertinta emas. 

Akan tetapi sebaliknya, pemimpin yang tidak mampu menunaikan amanah, akan jadi cerita buruk bagi generasi mendatang dan meninggalkan jejak kelam. 

Sehingga beruntunglah bagi pemimpin yang mampu mengemban amanah dengan baik. Ketiga, amanah dengan lingkungan.

Amanah ini mencakup pemeliharaan alam sekitar, agar bisa dinikmati oleh generasi berikutnya. Alam sekitar merupakan amanah yang harus dijaga oleh semua manusia, sungguh hina siapapun yang mengkhianati dan merusak alam.

Indonesia yang dianugerahi kekayaan alam yang luar biasa, harus mampu ditunaikan amanah tersebut oleh pemerintah dan masyarakat, jangan sampai merusak lingkungan yang akhirnya mendatangkan malapetaka bagi penghuninya.

Keempat, amanah dengan diri sendiri. Allah menciptakan manusia dalam bentuk terbaik dan terindah, ini adalah amanah yang harus dijaga dan dipelihara. 

Rasūlullāh mengajarkan pola hidup yang seimbang, beliau tidak mengizinkan sahabatnya melampaui batas, termasuk dalam ibadah. 

Dikisahkan dalam Ṣaḥīḥ al-Bukhārī, bahwa sahabat Abū Darda` adalah sahabat yang siang harinya berpuasa, malam harinya ibadah.

Mayoritas waktunya digunakan untuk ibadah, sehingga lupa akan diri sendiri dan keluarganya. Kemudian datanglah Salman al-Fārisy menasihatinya:

Sungguh, Tuhanmu memiliki hak yang harus kau penuhi, dirimu memiliki hak yang harus kau penuhi, keluargamu juga memiliki hak yang harus kau penuhi, maka berikanlah hak mereka secara proporsional.

Abu Darda` pun menemui Rasūlullāh saw. dan menanyakan hal itu keesokan harinya. Rasūlullāh saw. pun bersabda:

“Ṣadaqa Salmān”, benar apa yang dikatakan Salmān.

Jemaah Jum`at raḥimakumullāh,

Dengan demikian, amanah kepemimpinan yang dititipkan oleh Allah kepada kita semua harus ditunaikan dengan baik, sesuai posisi dan porsi masing-masing. 

Memiliki sifat amanah akan berdampak positif bagi kehidupan di dunia dan akhirat. Sehingga sudah sepantaslah semua pihak memperjuangkan sifat amanah pada dirinya masing-masing, agar dalam menjalankan tugas kepimpinan, bisa dilaksanakan dengan optimal.

Demikian khotbah singkat ini kami sampaikan, semoga bermanfaat untuk kita semua, dan semoga kita semua tergolong hamba Allah yang amanah.

Link PDF Teks Khutbah Jumat 18 Oktober 2024

Untuk mengunduh teks khutbah Jumat di atas secara lengkap, Anda bisa klik tautan di bawah ini.

Link PDF Teks Khutbah Jumat 18 Oktober 2024

Sekian paparan mengenai contoh teks khutbah Jumat sebagai referensi. Semoga bermanfaat.

Baca Juga: Link PDF Teks Khutbah Jumat 4 Oktober 2024: Sabar dalam Islam

Baca artikel dan berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm